Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan segera mendistribusikan air bersih di kecamatan-kecamatan yang kesulitan air bersih supaya masyarakat tidak kekurangan air saat Lebaran 2019.
"Beban masyarakat untuk membeli air bersih ke tangki swasta cukup berat. Harga air bersih ada yang mencapai Rp250.000 per tangki," kata Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, Senin.
Di sisi lain, kata Immawan, pemkab berupaya mengurangi ketergantungan masyarakat dengan terus berupaya membangun jaringan Spamdes ke seluruh wilayah yang memungkinkan. Hal ini sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi air bersih, saat musim kemarau.
Menurut dia, upaya mengatasi air bersih ini sebagai upaya mengurangi kemiskinan di Gunung Kidul. Dengan pengurangan beban pembelian air bersih bisa untuk mencukupi kebutuhan lainnya.
"Kalau tidak diatasi masyarakat akan terbebani membeli air," katanya.
Sementara itu, warga di Kecamatan Rongkop, mulai kesulitan air menjelang hari raya Idul Fitri. Selain membeli, kebutuhan air saat ini juga dicukupi dengan mengambil dari sisa air telaga. Warga juga sudah membeli dari tangki swasta.
"Saat ini air telaga masih sekitar seperempat dari total luas telaga. Warga mengambil air dari telaga untuk minum ternak dan mencuci pakaian. Untuk minum dan kebutuhan rumah tangga lainnya, membeli dari tangki. Saya sudah membeli air dari tangki swasta sejak awal April lalu," kata warga Dusun Ngricik, Desa Melikan, Kecamatan Rongkop, Ratmin.
Diakuinya untuk musim kemarau tahun ini meleset dari perkiraan awal. Sebab, dirinya sudah menanam kacang tanah, namun hujan sudah menghilang dari "Bumi Handayani". Akibatnya sepetak lahan miliknya gagal panen.
"Satu petak gagal panen. Saya hanya bisa pasrah saja," katanya.
Pemkab Gunung Kidul segera distribusikan air bersih kepada masyarakat
27 Mei 2019 20:39 WIB
Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi (ANTARA/Sutarmi)
Pewarta: Sutarmi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: