Bandarlampung (ANTARA) - Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII M Hanugroho membeberkan strategi dalam recovery atau pemulihan bisnis di bidang agro industri.

"Dunia bisnis agro industri memiliki kendala yang cukup serius sehingga banyak mengalami gangguan," kata dia, di Bandarlampung, Senin.

Ia menyebutkan, demi memulihkan keadaan itulah, PTPN VII terus berbenah mulai dari perbaikan ke dalam hingga eksteral atau ke luar.

Saat ini, lanjut dia, perjalanan PTPN VII telah melewati masa kritis sehingga optimisme akan semakin baik dan menumbuhkan semangat kerja ke depan.

Dia menambahkan, manajemen berprinsip dalam situasi apapun perusahaan yang menjadi korporasi kelas dunia harus tetap berjalan.

Menurut dia, propaganda positif ini berhasil mengemas krisis menjadi rasa optimistis. Seiring upaya itu, perlahan tenaman-tanaman yang baru direplanting mulai berproduksi.

Sehingga, berangsur-angsur, harapan itu mulai terlihat dan mewujud kembali.

Terkait perbaikan daya saing, dia menyebutkan, dari kompetisi dan etos kerja PTPN VII berupaya meng-endors "experience business" dari berbagai perusahaan yang terbukti sukses.

Caranya adalah melakukan Kerja Sama Operasonal (KSO) dengan perusahaan lain untuk beberapa item.

Hanugroho menjelaskan, dalam percaturan bisnis global yang mempersyaratkan kompetensi tinggi dalam pemanfaatan teknologi juga menjadi tantangan PTPN VII.

"PTPN VII pada awal tahun 2019 telah menggunakan sistem pelaporan di semua item modul menggunakan Enterprise Resource Planning (ERP)," tambah dia.

Untuk diketahui, ERP adalah salah satu sistem paling dominan dipakai korporasi di seluruh dunia.

Baca juga: Menteri BUMN Dorong PTPN VII Bangun Kawasan Industri

Baca juga: PTPN VII gandeng swasta optimalisasi aset