Tim pengendali inflasi Boyolali sebut harga pangan stabil
27 Mei 2019 16:09 WIB
Sejumlah petugas tergabung Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Boyolali sata menitoring harga dan stok komoditas pangan di Pasar Tradisional Boyolali Kota, Senin. (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
Boyolali (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan harga beberapa komoditas pangan di sejumlah pasar tradisional di wilayah ini, menjelang Lebaran 2019 terpantau stabil.
"Kami dari hasil monitoring sejumlah pasar tradisional di Boyolali, baik harga maupun stok kebutuhan pangan masih stabil," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Masruri di sela acara pemantauan harga di Pasar Boyolali, Senin.
Menurut Masruri, dari hasil pantauan di sejumlah pasar terlihat belum ada kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok hingga saat ini, karena stok kebutuhan pangan di Kabupaten Boyolali masih terbilang cukup hingga Lebaran mendatang.
"Kami memantau harga daging sapi, dan bawang putih yang sebelumnya sempat melambung kini mendekati normal dijual berkisar Rp30.000/kg hingga Rp40.000/kg. Hal ini, karena stok di Boyolali masih cukup, khususnya bawang putih pasokan ke pasar relatif cukup," kata Masruri.
Harga daging sapi dijual normal mencapai Rp100.000/kg, daging ayam Rp32.000/kg, bawang merah hanya Rp20.000/kg. Harga beberapa kebutuhan pokok lainnya seperti beras tetap stabil berkisar antara Rp10.000/kg hingga Rp12.000/kg, bawang merah Rp18.000/kg hingga Rp22.000/kg. gula pasir Rp12.000/kg, minyak goreng Rp12.000/kg.
TPID Boyolali dalam pantauan di pasar-pasar tersebut beberapa komoditas menjadi titik fokus, karena komoditi itu merupakan bahan pangan yang lazim dicari masyarakat menjelang Lebaran. Antara lain ada cabai, bawang merah, bawang putih, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, telur, gula pasir, dan beras.
Selain itu, tim juga mengecek bahan pangan yang ada di toko untuk mengetahui tanggal kedaluwarsa. Dari hasil pemantauan, tidak ditemukan bahan pangan yang rusak.
"Kami tidak menemukan adanya daging sapi gelonggongan, untuk daging ayam juga layak konsumsi dan tidak ada masalah. Masuk di beberapa toko masa kedaluwarsa barang-barang yang mudah rusak tidak kami temukan," ungkapnya.
Pihaknya juga sudah mengimbau kepada para pedagang untuk berjualan seperti biasa saja menjelang Lebaran ini. Kalau memang harga kulakan naik, maka silahkan ikut naik, kalau turun juga harus turun, mengikuti kulakannya.
Kegiatan operasi pasar TPID Boyolali terbagi menjadi dua tim. Tim I mengunjungi Pasar Pengging, Kecamatan Banyudono, Pasar Boyolali dan Pasar Sunggingan di Boyolali Kota. Sedangkan, Tim II melakukan operasi pasar di Pasar Ampel dan Karanggede Boyolali.
Baca juga: Harga garam di Boyolali naik 100 persen
"Kami dari hasil monitoring sejumlah pasar tradisional di Boyolali, baik harga maupun stok kebutuhan pangan masih stabil," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Masruri di sela acara pemantauan harga di Pasar Boyolali, Senin.
Menurut Masruri, dari hasil pantauan di sejumlah pasar terlihat belum ada kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok hingga saat ini, karena stok kebutuhan pangan di Kabupaten Boyolali masih terbilang cukup hingga Lebaran mendatang.
"Kami memantau harga daging sapi, dan bawang putih yang sebelumnya sempat melambung kini mendekati normal dijual berkisar Rp30.000/kg hingga Rp40.000/kg. Hal ini, karena stok di Boyolali masih cukup, khususnya bawang putih pasokan ke pasar relatif cukup," kata Masruri.
Harga daging sapi dijual normal mencapai Rp100.000/kg, daging ayam Rp32.000/kg, bawang merah hanya Rp20.000/kg. Harga beberapa kebutuhan pokok lainnya seperti beras tetap stabil berkisar antara Rp10.000/kg hingga Rp12.000/kg, bawang merah Rp18.000/kg hingga Rp22.000/kg. gula pasir Rp12.000/kg, minyak goreng Rp12.000/kg.
TPID Boyolali dalam pantauan di pasar-pasar tersebut beberapa komoditas menjadi titik fokus, karena komoditi itu merupakan bahan pangan yang lazim dicari masyarakat menjelang Lebaran. Antara lain ada cabai, bawang merah, bawang putih, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, telur, gula pasir, dan beras.
Selain itu, tim juga mengecek bahan pangan yang ada di toko untuk mengetahui tanggal kedaluwarsa. Dari hasil pemantauan, tidak ditemukan bahan pangan yang rusak.
"Kami tidak menemukan adanya daging sapi gelonggongan, untuk daging ayam juga layak konsumsi dan tidak ada masalah. Masuk di beberapa toko masa kedaluwarsa barang-barang yang mudah rusak tidak kami temukan," ungkapnya.
Pihaknya juga sudah mengimbau kepada para pedagang untuk berjualan seperti biasa saja menjelang Lebaran ini. Kalau memang harga kulakan naik, maka silahkan ikut naik, kalau turun juga harus turun, mengikuti kulakannya.
Kegiatan operasi pasar TPID Boyolali terbagi menjadi dua tim. Tim I mengunjungi Pasar Pengging, Kecamatan Banyudono, Pasar Boyolali dan Pasar Sunggingan di Boyolali Kota. Sedangkan, Tim II melakukan operasi pasar di Pasar Ampel dan Karanggede Boyolali.
Baca juga: Harga garam di Boyolali naik 100 persen
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: