Objek Wisata Menumbing Bangka Barat buka siang-sore saat Idul Fitri
27 Mei 2019 15:18 WIB
Pesanggrahan Menumbing Muntok, lokasi pengasingan sejumlah pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia pada 1948-1949. (babel.antaranews.com/ Donatus DP)
Muntok, Babel (ANTARA) - Objek Wisata Pesanggrahan Menumbing Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membuka pelayanan setengah hari mulai siang hingga sore pada Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
"Kami akan buka layanan bagi para wisatawan mulai sekitar pukul 13.00 hingga sore hari karena pada pagi hari seluruh petugas akan berlebaran terlebih dahulu di rumah masing-masing," kata petugas Objek Wisata Pesanggrahan Menumbing, Maulana di Muntok, Senin.
Kebijakan buka setengah hari tersebut hanya berlaku pada hari pertama Idul Fitri, untuk hari berikutnya tetap buka seperti hari biasa.
Objek wisata berupa kastil peninggalan masa kolonial Belanda yang berada di puncak Bukit Menumbing merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Bangka Barat.
Di tempat itu juga, pada masa perjuangan Kemerdekaan RI menjadi tempat pengasingan sejumlah pejuang kemerdekaan, yaitu M Hatta, Ag Pringgodigdo, Komodor Surya Darma, Mr Assa'at, Ali Satroamidjojo dan M Roem, mulai 22 Desember 1948 hingga 6 Juli 1949.
Diperkirakan pada masa libur lebaran tahun 2019 ini jumlah pengunjung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pada lebaran tahun lalu jumlah pengunjung sekitar 500 hingga 700 orang per hari, kami perkirakan tahun ini meningkat sekitar 20 persen," katanya.
Masa libur Idul Fitri dan cuti bersama yang cukup panjang hingga sekitar satu minggu akan cukup berpengaruh terhadap jumlah kunjungan ke objek wisata andalan Kabupaten Bangka Barat tersebut.
Ia menjelaskan pada masa libur lebaran tahun 2018 para pengunjung sebagian besar dari luar daerah, seperti Pangkalpinang, Koba, Toboali, Sungailiat, Belinyu, Pulau Sumatera dan sebagian dari Jawa.
"Untuk pengunjung lokal, khususnya warga Muntok sedikit karena sudah terbiasa berkunjung atau enggan ikut berdesakan ke Menumbing karena tahu jika pengunjung cukup padat pada libur lebaran," ujarnya.
Tingginya jumlah pengunjung pada masa libur lebaran akan diantisipasi dengan pola buka tutup untuk mengontrol jumlah pengunjung yang ada di puncak.
Jika terjadi peningkatan jumlah pengunjung yang cukup tinggi, biasanya pengelola akan menahan para pengunjung di Pos 1 dan menunggu sekitar satu jam untuk bisa naik ke komplek kastil tempat pengasingan Bung Hatta yang berada di puncak Bukit Menumbing.
"Untuk tiket masuk sepertinya belum ada perubahan, yaitu Rp1.000 per orang sama dengan tarif sepeda motor, sedangkan mobil dikenakan tarif Rp3.000 per unit," katanya.
Baca juga: Menikmati berbuka di Pantai Tanjungkalian
"Kami akan buka layanan bagi para wisatawan mulai sekitar pukul 13.00 hingga sore hari karena pada pagi hari seluruh petugas akan berlebaran terlebih dahulu di rumah masing-masing," kata petugas Objek Wisata Pesanggrahan Menumbing, Maulana di Muntok, Senin.
Kebijakan buka setengah hari tersebut hanya berlaku pada hari pertama Idul Fitri, untuk hari berikutnya tetap buka seperti hari biasa.
Objek wisata berupa kastil peninggalan masa kolonial Belanda yang berada di puncak Bukit Menumbing merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Bangka Barat.
Di tempat itu juga, pada masa perjuangan Kemerdekaan RI menjadi tempat pengasingan sejumlah pejuang kemerdekaan, yaitu M Hatta, Ag Pringgodigdo, Komodor Surya Darma, Mr Assa'at, Ali Satroamidjojo dan M Roem, mulai 22 Desember 1948 hingga 6 Juli 1949.
Diperkirakan pada masa libur lebaran tahun 2019 ini jumlah pengunjung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pada lebaran tahun lalu jumlah pengunjung sekitar 500 hingga 700 orang per hari, kami perkirakan tahun ini meningkat sekitar 20 persen," katanya.
Masa libur Idul Fitri dan cuti bersama yang cukup panjang hingga sekitar satu minggu akan cukup berpengaruh terhadap jumlah kunjungan ke objek wisata andalan Kabupaten Bangka Barat tersebut.
Ia menjelaskan pada masa libur lebaran tahun 2018 para pengunjung sebagian besar dari luar daerah, seperti Pangkalpinang, Koba, Toboali, Sungailiat, Belinyu, Pulau Sumatera dan sebagian dari Jawa.
"Untuk pengunjung lokal, khususnya warga Muntok sedikit karena sudah terbiasa berkunjung atau enggan ikut berdesakan ke Menumbing karena tahu jika pengunjung cukup padat pada libur lebaran," ujarnya.
Tingginya jumlah pengunjung pada masa libur lebaran akan diantisipasi dengan pola buka tutup untuk mengontrol jumlah pengunjung yang ada di puncak.
Jika terjadi peningkatan jumlah pengunjung yang cukup tinggi, biasanya pengelola akan menahan para pengunjung di Pos 1 dan menunggu sekitar satu jam untuk bisa naik ke komplek kastil tempat pengasingan Bung Hatta yang berada di puncak Bukit Menumbing.
"Untuk tiket masuk sepertinya belum ada perubahan, yaitu Rp1.000 per orang sama dengan tarif sepeda motor, sedangkan mobil dikenakan tarif Rp3.000 per unit," katanya.
Baca juga: Menikmati berbuka di Pantai Tanjungkalian
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019
Tags: