BPBD Sultra pantau daerah banjir
27 Mei 2019 14:07 WIB
Dokumentasi - Kepala BPJN XIV Palu Akhmad Cahyadi bersama staf, pada Kamis (24/5) meninjau ruas jalan nasional di Konawe Utara, Sultra, yang tertutup air bah selama 10 hari sejak 21 Mei 2018. (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha) (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha/)
Kendari (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tenggara memantau daerah terlanda banjir dan tanah longsor akibat hujan yang terus mengguyur wilayah setempat.
Sekretaris BPBD Sultra Yauri di Kendari, Senin, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan resmi dari sejumlah daerah kabupaten/kota yang dilanda banjir. "Personel BPBD Kabupaten Konawe Selatan sudah melaporkan terjadinya banjir di Kelurahan Ambalondangge, Kecamatan Lainea dan beberapa titik lainnya. Antisipasi sudah dilakukan dengan mengimbau warga tidak bertahan di rumah yang terendam air dan berhati-hati menyeberangi jembatan yang sudah terendam air bah," kata Yauri,
Lokasi banjir Kelurahan Ambalodangge berpotensi mengganggu arus lalulintas kendaraan angkutan penumpang maupun kendaraan pribadi dari Kota Kendari tujuan pelabuhan penyeberangan fery Torobulu - Tampo (Kabupaten Muna).
Pengendara dapat melalui jalur alternatif di Kelurahan Kiaea, Kecamatan Palangga, baik pengendara tujuan pelabuhan penyeberangan fery maupun tujuan Kabupaten Bombana.
Informasi yang dihimpun dari Kabupaten Konawe Kepulauan juga menyebutkan Di Desa Wungkolo, Kecamatan Wawonii Tenggara air bah sudah menggenangi jembatan yang menyulitkan pengguna jalan melintas.
Musibah banjir juga mengancam jalur jalan trans Sulawesi Tenggara - Sulawesi Tengah di wilayah Kabupaten Konawe Utara.
Di Kota Kendari air bah juga menggenangi beberapa kompleks pemukiman penduduk, yakni kompleks Perumahan Transmigrasi Lepo Lepo, Perumnas Poasia Anduonohu, Jalan Lasolo dan Kampung Salo, Kecamatan Kendari.*
Baca juga: Puluhan hektare sawah di Baubau-Sultra terendam banjir
Baca juga: Korban banjir Konawe Selatan bertahan di pengungsian
Sekretaris BPBD Sultra Yauri di Kendari, Senin, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan resmi dari sejumlah daerah kabupaten/kota yang dilanda banjir. "Personel BPBD Kabupaten Konawe Selatan sudah melaporkan terjadinya banjir di Kelurahan Ambalondangge, Kecamatan Lainea dan beberapa titik lainnya. Antisipasi sudah dilakukan dengan mengimbau warga tidak bertahan di rumah yang terendam air dan berhati-hati menyeberangi jembatan yang sudah terendam air bah," kata Yauri,
Lokasi banjir Kelurahan Ambalodangge berpotensi mengganggu arus lalulintas kendaraan angkutan penumpang maupun kendaraan pribadi dari Kota Kendari tujuan pelabuhan penyeberangan fery Torobulu - Tampo (Kabupaten Muna).
Pengendara dapat melalui jalur alternatif di Kelurahan Kiaea, Kecamatan Palangga, baik pengendara tujuan pelabuhan penyeberangan fery maupun tujuan Kabupaten Bombana.
Informasi yang dihimpun dari Kabupaten Konawe Kepulauan juga menyebutkan Di Desa Wungkolo, Kecamatan Wawonii Tenggara air bah sudah menggenangi jembatan yang menyulitkan pengguna jalan melintas.
Musibah banjir juga mengancam jalur jalan trans Sulawesi Tenggara - Sulawesi Tengah di wilayah Kabupaten Konawe Utara.
Di Kota Kendari air bah juga menggenangi beberapa kompleks pemukiman penduduk, yakni kompleks Perumahan Transmigrasi Lepo Lepo, Perumnas Poasia Anduonohu, Jalan Lasolo dan Kampung Salo, Kecamatan Kendari.*
Baca juga: Puluhan hektare sawah di Baubau-Sultra terendam banjir
Baca juga: Korban banjir Konawe Selatan bertahan di pengungsian
Pewarta: Sarjono
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: