Makassar (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) cabang Makassar menghadirkan program RedPack untuk mengatasi muatan berlebih para pemudik Idul Fitri 1440 Hijriah.

Bagian Pemasaran PT Pelni Makassar, Seisariani Rahmaputri di Makassar, Senin, mengatakan pihaknya memiliki beragam inovasi untuk memberikan pelayanan prima kepada para pemudik Lebaran, bukan hanya konsentrasi di muatan penumpang tetapi juga pada barangnya.

Selain jumlah penumpang kapal laut yang dipastikan akan semakin membludak pada musim mudik, tentunya juga disertai dengan besarnya jumlah barang bawaan masing-masing penumpang.

Oleh karena itu, Pelni membuat inovasi baru melalui pengiriman paket ke berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

"Kita banyak inovasi, termasuk Program RedPack ini, sebagai solusi untuk barang bawaan penumpang yang biasanya sangat banyak setiap tahun di musim mudik," katanya.

Pada musim mudik, Seisa menyarankan kepada penumpang agar menggunakan jasa RedPack bagi yang ingin membawa barang berlebih. Sebab, jika dipaksanakan masuk bagasi, maka harganya relatif lebih mahal.

"Kita menerima muatan maksimal 50 kilogram. Jenis barang diterima semua kecuali petasan yang bisa meledak. Untuk alat elektronik juga diterima dengan harga yang sama. Petugasnya pun selalu diimbau untuk tidak membanting barang yang ada," jelas Seisa.

Naiknya harga kargo pesawat juga menjadi alasan RedPack banyak digunakan oleh calon pengirim barang. Sebab, waktu kedatangan barang hampir sama dengan pengiriman via kargo pesawat.

Kelebihan RedPack lainnya ialah akan diberi kemasan khusus sehingga keamanannya terjamin. Terlebih, paket pengirimannya akan menggunakan kapal penumpang sehingga proses pengiriman bisa lebih cepat.

"Lebih aman karena dikemas khusus. Tempat penyimpanannya pun tersendiri di dalam kapal. Kita biasa melakukan pengiriman lewat kontainer, kargo, atau pengiriman kendaraan," ucapnya.

Mengenai harga atau ongkos pengiriman, program RedPack ini tergantung lokasi tujuan. Misalnya ke Jayapura Rp12 ribu per kilogram. Sedangkan paling murah itu ke Bau-bau dengan harga Rp10 ribu per kilogram.

Baca juga: Animo membeli tiket Pelni di Makassar tinggi
Baca juga: Pelni cabang Makassar mulai kurangi jenis muatan barang jelang Lebaran