Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Saadi berpesan kepada umat Islam agar benar-benar memanfaatkan 10 hari terakhir Ramadhan di mana terdapat malam Lailatul Qodar yang menjadi salah satu keutamaan bulan puasa.

"Sebaiknya umat Islam memanfaatkan momentum yang sangat mulia ini dengan memperbanyak membaca dzikir, mendekatkan diri kepada Allah dan tentunya kita semua berharap kita bisa mendapatkan malam kemuliaan Lailatul Qodar," kata Zainut di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan 10 hari terakhir puasa merupakan puncak dari ibadah bulan puasa dengan keutamaan yang lebih baik dari malam seribu bulan atau sekitar 83 tahun sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh umat Islam.

Malam Lailatul Qodar, kata dia, merupakan keistimewaan untuk umat Nabi Muhammad SAW dan tidak diberikan kepada umat-umat nabi yang lain.

Sehingga, lanjut dia, meskipun umat Nabi Muhammad memiliki usia yang kebanyakan tidak pendek, tapi dengan kelipatan pahala yang diberikan Allah yang lebih baik dari seribu bulan itu akan menjadikan kualitas usia umat Rasulullah SAW lebih baik.

"Saya kira itu sangat tinggi nilai kemuliaannya sehingga diharapkan kita semuanya bisa memanfaatkan semacam hadiah besar dari Allah kepada umat Islam," kata dia.

Dia mengatakan dari banyak riwayat disebutkan Lailatul Qodar turun pada 10 hari terakhir puasa. Bahkan sebagian ulama berpendapat keutamaan itu akan didapatkan pada hari ganjil 10 hari terakhir Ramadhan. Terdapat juga yang berpendapat Lailatul Qodar bisa didapat pada hari 27 atau 29 Ramadhan.

"Tapi ini semuanya saya kira agar kita menjaga pada malam-malam itu. Itu kan semua rahasia Allah," kata dia.

Zainut mengatakan terdapat sejumlah cara agar Lailatul Qodar itu bisa didapat oleh umat Islam seperti memperbanyak ibadah, baik wajib maupun sunah.

"Kita perbanyak baca Al Quran dan ibadah-badah lainnya yang kita mampu, termasuk ibadah sosial," kata dia.

Dia mengatakan terdapat beberapa ciri seseorang mendapatkan Llailatul Qodar seperti seorang Muslim mendapatkan ketenangan, kedamaian, ketenangan dan keteguhan baik malam dan siangnya.

"Karena pada malam itu malaikat turun untuk menyampaikan salam perdamaian mendoakan kepada umat manusia," katanya.