Pemkab Pekalongan antisipasi lonjakan inflasi saat Ramadhan
26 Mei 2019 18:33 WIB
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi didampingi Kepala Diskominfo Anis Rosidi melakukan kegiatan pasar murah rakyat sebagai langkah antisipasi inflasi di daerah itu. (Foto Kutnadi)
Pemkab Pekalongan Antisipasi L (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan langkah antisipasi untuk menekan lonjakan inflasi pada harga kebutuhan sembako saat Ramadhan dan Lebaran 2019 dengan menggelar pasar murah rakyat dan bakti sosial yang dilaksanakan di Kecamatan Buaran, Minggu.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa kegiatan pasar murah rakyat sebagai langkah antisipasi terjadinya lonjakan inflasi pada bulan puasa dan Lebaran karena biasanya harga kebutuhan akan melonjak.
"Biasanya saat memasuki Ramadhan hingga menjelang Lebaran, harga kebutuhan konsumtif seperti beras, gula, dan minyak goreng akan cukup tinggi. Oleh karena, tim pengendali inflasi daerah (TPID) melakukan langkah antisipatisi," katanya.
Menurut dia, kegiatan pasar murah rakyat ini sebagai bentuk kepedulian pemkab melakukan intervensi pasar ke basis masyarakat untuk mengurangi belanja.
"Jadi nilai belanja masyarakat bisa kita kurangi dan dialihkan pada kepentingan yang lain. Lumayan masyarakat bisa mendapatkan pengurangan dari belanja yang seharusnya dan akan kita masifkan gerakan-gerakan seperti ini," katanya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Pekalongan Hari Suminto mengatakan kegiatan pasar murah ini untuk menciptakan stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di daerah setempat pada Ramadhan 1440 Hijriah.
"Sebanyak 1.000 paket sembako senilai Rp100 ribu akan dibagikan pada masyarakat yang telah mendapatkan kupon pembelian dengan cukup membayar Rp60 ribu per paket," katanya.
Adapun isi per paket sembako tersebut, kata dia, antara lain berisi beras premium 2,5 kilogram, 1 liter minyak goreng kemasan 1 liter, 1 kilogram gula pasir, 5 bungkus mi instan goreng, 1 botol sirup, 1 kilogram tepung terigu, dan kecap.
Ia menambahkan pada kegiatan pasar murah rakyat tersebut pemkab juga menyediakan 560 tabung elpiji bersubsidi seharga Rp15.500 per tabung.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa kegiatan pasar murah rakyat sebagai langkah antisipasi terjadinya lonjakan inflasi pada bulan puasa dan Lebaran karena biasanya harga kebutuhan akan melonjak.
"Biasanya saat memasuki Ramadhan hingga menjelang Lebaran, harga kebutuhan konsumtif seperti beras, gula, dan minyak goreng akan cukup tinggi. Oleh karena, tim pengendali inflasi daerah (TPID) melakukan langkah antisipatisi," katanya.
Menurut dia, kegiatan pasar murah rakyat ini sebagai bentuk kepedulian pemkab melakukan intervensi pasar ke basis masyarakat untuk mengurangi belanja.
"Jadi nilai belanja masyarakat bisa kita kurangi dan dialihkan pada kepentingan yang lain. Lumayan masyarakat bisa mendapatkan pengurangan dari belanja yang seharusnya dan akan kita masifkan gerakan-gerakan seperti ini," katanya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Pekalongan Hari Suminto mengatakan kegiatan pasar murah ini untuk menciptakan stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di daerah setempat pada Ramadhan 1440 Hijriah.
"Sebanyak 1.000 paket sembako senilai Rp100 ribu akan dibagikan pada masyarakat yang telah mendapatkan kupon pembelian dengan cukup membayar Rp60 ribu per paket," katanya.
Adapun isi per paket sembako tersebut, kata dia, antara lain berisi beras premium 2,5 kilogram, 1 liter minyak goreng kemasan 1 liter, 1 kilogram gula pasir, 5 bungkus mi instan goreng, 1 botol sirup, 1 kilogram tepung terigu, dan kecap.
Ia menambahkan pada kegiatan pasar murah rakyat tersebut pemkab juga menyediakan 560 tabung elpiji bersubsidi seharga Rp15.500 per tabung.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: