Buka-tutup jalan nasional Tawaeli-Toboli dihentikan sementara
26 Mei 2019 18:21 WIB
Pengendara sepeda motor melintas di sekitar lokasi proyek rekonstruksi lereng jalur Trans Sulawesi poros Tawaeli-Toboli di kawasan Pegunungan Kebun Kopi, Sulawesi Tengah, Jumat (24/5/2019). (Antaranews Sulteng/Mohamad Hamzah)
Palu (ANTARA) - Badan Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Wilayah Sulawesi Tengah, menghentikan sementara buka-tutup jalan nasional trans Sulawesi ruas Tawaeli - Toboli atau yang lebih dikenal ruas Kebun Kopi, guna menjamin kelancaran arus mudik Lebaran 2019.
"Mulai hari ini 26 Mei sampai 15 Juni nanti, tidak ada buka-tutup jalan di ruas Kebun Kopi," kata Julian Sihombing, ST, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Peningkatan Jalan Tawaeli-Toboli yang dihubungi di Palu, Minggu.
Sejak awal 2019 ini, buka-tutup diberlakukan untuk memberi kesempatan kepada kontraktor melakukan pekerjaannya menangani lereng dan melebarkan badan jalan. Penutupan dilakukan secara bertahap masing-masing pada pukul 08.00-12.00 Wita, pukul 14.00-18.00 Wita dan pukul 20.00-24.00 Wita.
Menurut Julian, meskipun buka-tutup jalan tidak diberlakukan untuk sementara waktu, namun kontraktor yang mengerjakan proyek peningkatan dan penanganan lereng di ruas jalan nasional paling padat lalu lintas di Sulteng itu tetap melaksanakan kegiatan. Namun pekerjaan yang dilaksanakan tidak akan mengganggu arus lalu lintas, akan tetapi para pengguna jalan harus tetap berhati-hati saat melintas di daerah tersebut, ujarnya.
Khusus di ruas Tawaeli-Toboli, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) melalui BPJN XIV sedang menyelesaikan dua paket proyek strategis nasional berupa penanganan lereng untuk meminimalisasi risiko longsor, sekaligus pelebaran dan peningkatan badan jalan guna memperlancar dan meningkatkan keamanan dan kenyamanan berkendara.
Penanganan jalan nasional yang diharapkan rampung akhir 2019 ini menggunakan dana APBN sekitar Rp220 miliar.
Terkait penyiapan arus mudik lebaran 2019, BPJN XIV, kata Julian, juga melakukan pembenahan pada seluruh ruas jalan nasional di provinsi ini untuk menjamin kelancaran dan keamanan berlalu lintas dengan cara menutup lubang-lubang di badan jalan, memaras rumput pada bahu jalan, memperbaiki bahu jalan yang rusak dan pembersihan badan jalan.
Jalan nasional yang ditangani BPJN XIV Wilayah Sulawesi Tengah meliputi ruas jalan Palu-Donggala-Pasangkayu (perbatasan Sulteng-Sulbar). Ruas Palu-Tolitoli-Buol sampai perbatasan Sulteng-Gorontalo), Palu-Parigi-Moutong-perbatasan Sulteng-Gorontalo), Parigi-Poso-Ampana-Luwuk-Baturube (Sulteng), Poso-Taripa-Pendolo-perbatasan Sulteng-Sulsel serta Taripa-Beteleme-Bungku-perbatasan Sulteng-Sultra.
"Semua jalan trans Sulawesi ini akan menjadi jalur mudik yang cukup ramai menjelang dan pascaLebaran," kata Julian.
"Mulai hari ini 26 Mei sampai 15 Juni nanti, tidak ada buka-tutup jalan di ruas Kebun Kopi," kata Julian Sihombing, ST, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Peningkatan Jalan Tawaeli-Toboli yang dihubungi di Palu, Minggu.
Sejak awal 2019 ini, buka-tutup diberlakukan untuk memberi kesempatan kepada kontraktor melakukan pekerjaannya menangani lereng dan melebarkan badan jalan. Penutupan dilakukan secara bertahap masing-masing pada pukul 08.00-12.00 Wita, pukul 14.00-18.00 Wita dan pukul 20.00-24.00 Wita.
Menurut Julian, meskipun buka-tutup jalan tidak diberlakukan untuk sementara waktu, namun kontraktor yang mengerjakan proyek peningkatan dan penanganan lereng di ruas jalan nasional paling padat lalu lintas di Sulteng itu tetap melaksanakan kegiatan. Namun pekerjaan yang dilaksanakan tidak akan mengganggu arus lalu lintas, akan tetapi para pengguna jalan harus tetap berhati-hati saat melintas di daerah tersebut, ujarnya.
Khusus di ruas Tawaeli-Toboli, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) melalui BPJN XIV sedang menyelesaikan dua paket proyek strategis nasional berupa penanganan lereng untuk meminimalisasi risiko longsor, sekaligus pelebaran dan peningkatan badan jalan guna memperlancar dan meningkatkan keamanan dan kenyamanan berkendara.
Penanganan jalan nasional yang diharapkan rampung akhir 2019 ini menggunakan dana APBN sekitar Rp220 miliar.
Terkait penyiapan arus mudik lebaran 2019, BPJN XIV, kata Julian, juga melakukan pembenahan pada seluruh ruas jalan nasional di provinsi ini untuk menjamin kelancaran dan keamanan berlalu lintas dengan cara menutup lubang-lubang di badan jalan, memaras rumput pada bahu jalan, memperbaiki bahu jalan yang rusak dan pembersihan badan jalan.
Jalan nasional yang ditangani BPJN XIV Wilayah Sulawesi Tengah meliputi ruas jalan Palu-Donggala-Pasangkayu (perbatasan Sulteng-Sulbar). Ruas Palu-Tolitoli-Buol sampai perbatasan Sulteng-Gorontalo), Palu-Parigi-Moutong-perbatasan Sulteng-Gorontalo), Parigi-Poso-Ampana-Luwuk-Baturube (Sulteng), Poso-Taripa-Pendolo-perbatasan Sulteng-Sulsel serta Taripa-Beteleme-Bungku-perbatasan Sulteng-Sultra.
"Semua jalan trans Sulawesi ini akan menjadi jalur mudik yang cukup ramai menjelang dan pascaLebaran," kata Julian.
Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019
Tags: