Markas Besar PBB (ANTARA News) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengemukakan siap membantu Pakistan dalam penyelidikan kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto, jika pemerintah Islamabad memintanya. Juru bicara PBB, Michele Montas, mengemukakan badan dunia tersebut tidak dapat bertindak tanpa permintaan dari pemerintah Pakistan. Dia mengatakan PBB tidak bisa mengambil tindakan apapun atas pernyataan suami Bhutto, Asif Ali Zardari. Zardari telah menuntut adanya penyelidikan dari PBB sebagaimana penyelidikan yang dilakukan terhadap pembunuhan perdana menteri Lebanon, Rafiq Hariri. "Dalam kasus pembunuhan Hariri, permintaan datang dari pemerintah Lebanon," kata Montas dalam jumpa pers. Ketika ditanya apakah permintaan tersebut harus dari Presiden Pervez Musharraf sendiri, dia mengatakan eksekutif pemerintahan itu harus meminta penyelidikan. Namun, dia menolak untuk menjawab apakah Sekretaris Jenderal PBB dapat mengambil tindakan berdasarkan permintaan tersebut atau harus dirujuk kepada Dewan Keamanan. "Itu akan tergantung sifat permintaan," katanya dikutip PTI. Montas menolak untuk menjawab pertanyaan apakah pemerintah negara lain dapat meminta dibentuknya suatu tim independen untuk penyelidikan di Pakistan. Musharraf telah mengumumkan pihaknya meminta bantuan dinas elit Scotland Yard dari Inggris dalam penyelidikan kasus pembuhunan pembunuhan Bhutto.(*)