Pemerintah kebut perbaikan infrastruktur jalan alternartif Batu Jomba
26 Mei 2019 16:54 WIB
Jalur Sumatera Lintas Tengah tepatnya di daerah Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan dikebut pengerjaannya mengantisipasi terjadinya kemacetan kenderaan akibat jalan rusak. Pengerjaan ini dalam menyambut hari raya idul fitri 1440 hijriyah (5-6 Juni) mendatang, Minggu (26/5). (Antara Sumut/Kodir)
Tapsel (ANTARA) - Pemerintah mengkebut perbaikan jalur alternatif utama lintas tengah Sumatera di daerah Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, mengingat hari raya Idul Fitri hanya tinggal beberapa hari ini.
Pantauan di lokasi, Minggu, sejumlah alat-alat berat hilir mudik mengangkut material (sirtu) menghampar lalu menimbun dan meratakan ruas jalan rusak parah tersebut.
Memang, panjang jalur rusak parah ini sekitar 300 hingga 500 meter cuma kondisi batuan dan tanahnya ekstrem, banyak sudah kendaraan seperti truck jatuh ke dalam jurang bahkan hingga memakan korban jiwa.
Perbaikan jalur alternatif berjarak ratusan meter yang berada persis di atas bahu jalur Batu Jomba lama dapat mengantispasi kemacetan arus lalu lintas arus mudik maupun arus balik lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah nantinya.
Selain jalur Batu Jomba yang selama ini menjadi jalur "neraka" bagi sang pengemudi, jalur Aek Latong dan sejumlah titik ruas jalan juga dilakukan perbaikan serta peningkatan.
"Mudah-mudahan cuaca mendukung agar pekerjaan untuk memperlancar moda darat menghubungkan Sumatera Utara-Sumatera Barat ini menjadi lancar," kata Ali yang mengaku sebagai Konsultan pihak BBPJN (Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional II) Medan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR.
Perlu diantisipasi sejak hari pertama hingga satu minggu hari raya Idul Fitri utamanya di kilometer 30 an Padangsidimpuan - Mandailing Natal tepatnya di daerah objek wisata air Aek Sijorni, Kecamatan Sayur Matinggi.
Selain daerah Aek Sijornih, kemacetan kendaraan sering terjadi di objek wisata pemandian alam Sungai Parsariran, Kecamatan Batang Toru, diakibatkan ruang parkir kenderaan di kedua objek wisata lokal minim, menggunakan bahu jalan dan halaman rumah masyarakat.
Pantauan di lokasi, Minggu, sejumlah alat-alat berat hilir mudik mengangkut material (sirtu) menghampar lalu menimbun dan meratakan ruas jalan rusak parah tersebut.
Memang, panjang jalur rusak parah ini sekitar 300 hingga 500 meter cuma kondisi batuan dan tanahnya ekstrem, banyak sudah kendaraan seperti truck jatuh ke dalam jurang bahkan hingga memakan korban jiwa.
Perbaikan jalur alternatif berjarak ratusan meter yang berada persis di atas bahu jalur Batu Jomba lama dapat mengantispasi kemacetan arus lalu lintas arus mudik maupun arus balik lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah nantinya.
Selain jalur Batu Jomba yang selama ini menjadi jalur "neraka" bagi sang pengemudi, jalur Aek Latong dan sejumlah titik ruas jalan juga dilakukan perbaikan serta peningkatan.
"Mudah-mudahan cuaca mendukung agar pekerjaan untuk memperlancar moda darat menghubungkan Sumatera Utara-Sumatera Barat ini menjadi lancar," kata Ali yang mengaku sebagai Konsultan pihak BBPJN (Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional II) Medan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR.
Perlu diantisipasi sejak hari pertama hingga satu minggu hari raya Idul Fitri utamanya di kilometer 30 an Padangsidimpuan - Mandailing Natal tepatnya di daerah objek wisata air Aek Sijorni, Kecamatan Sayur Matinggi.
Selain daerah Aek Sijornih, kemacetan kendaraan sering terjadi di objek wisata pemandian alam Sungai Parsariran, Kecamatan Batang Toru, diakibatkan ruang parkir kenderaan di kedua objek wisata lokal minim, menggunakan bahu jalan dan halaman rumah masyarakat.
Pewarta: Juraidi dan Kodir
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019
Tags: