Kupang (ANTARA News) - Pencarian terhadap lima anak buah kapal (ABK) KM Surya Jaya yang mengalami musibah di wilayah perairan sekitar utara Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Sabtu lalu (29/12) dihentikan. Penghentian pencarian lima korban yang belum diketahui nasib mereka ini karena selain titik tenggelamnya kapal motor tidak diketahui juga disebabkan tingginya gelombang laut sehingga menyulitkan upaya pencarian, kata Ketua Satkorlak PBP Kabupaten Flores Timur, Joseph Laga Doni Herin, di Kupang, Kamis. Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan upaya pencarian terhadap lima ABK KM Surya Jaya yang mengalami musibah dalam perjalanan dari Kisar menuju Makasar pada 28 Desember dan tenggelam pada 29 Desember karena dihantam gelombang. "Tidak ada armada kapal. Kami hanya meminta bantuan KRI Katon dari Maumere untuk melakukan pencarian, tetapi karena titik tenggelamnya kapal tidak diketahui dan tingginya gelombang sehingga dihentikan," katanya. Pemerintah kata dia, telah memberikan imbauan kepada para nelayan yang melaut di wilayah pesisir untuk membantu mencari korban yang kemungkinan terhempas gelombang ke pantai, seperti 10 ABK yang ditemukan sebelumnya oleh nelayan. Lima awak kapal yang belum ditemukan itu adalah Diki, Aneng, Maskus, Kahing, dan Ado. Mereka kemungkinan terseret gelombang ke pantai di sebalah utara Flores Timur, wilayah Tanjung Bunga, katanya. Mengenai awak yang selamat, dia mengatakan, beberapa diantaranya sudah bisa diajak berkomunikasi tetapi mereka sendiri tidak mengetahui secara pasti posisi kapal motor saat tenggelam, karena pada saat itu mereka semua panik dan berusaha menyelematkan diri. "Pada saat kapal tenggelam, ada yang memegang balok dan jerigen untuk bisa berenang ke pantai. Ada sepuluh orang yang bisa berenang bersama, tetapi tiga diantaranya meninggal sebelum mereka sampai di pantai," katanya mengutip keterangan salah seorang ABK.(*)