Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebanyak sepuluh mubalig Madrasah Mualimat Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta selama bulan Ramadhan 1440 Hijriah ini melaksanakan Program Mubalig Hijrah di Masjid Al Malik Khalid di Universiti Sains Malaysia (USM) di Pulau Penang.

Pelajar dan masyarakat Indonesia di USM, Minggu, merasa mendapatkan tambahan energi baru melalui program halaqoh dengan Ustadz Mohammad Fadzil Bin Alias dan Mudir Madrasah Uthmaniah Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM), Penang.

Program tersebut dilaksanakan di salah satu sudut Masjid Al Malik Khalid (USM) usai sholat sunah taraweh.

Para pelajar Muhammadiyah ini telah berada di Penang, Malaysia sejak 5 Mei 2019 untuk mengikuti program khusus bulan Ramadhan oleh organisasi Muhammadiyah wilayah Yogyakarta yang sudah sangat lama menekuni dan memberi perhatian terhadap keperluan dakwah.

"Sejak 2016 Mubalig Hijrah juga dilaksanakan di luar negeri yang sampai saat ini negara yang dituju adalah Thailand, Kamboja, Jepang, Taiwan, Australia dan Malaysia sebagai negara pertama Mubaligh Hijrah Internasional," kata Ketua Rombongan, Raihan.

Untuk Ramadhan 1440 H, ujar Raihan, mereka mengajarkan Metode Harfun dalam pembelajaran dan penghayatan Al Quran kepada Sekolah Rendah di Madrasah Uthmaniah ABIM Penang, sekolah menengah dan orang dewasa sebagai materi utama program.

Mereka menjadi imam sholat taraweh, menyampaikan tazkirah dan kegiatan amal di wilayah Penang yang akan berakhir pada 22 Mei 2019.

"Mubalig Internasional ini terlaksana atas kerja sama Madrasah Uthmaniah ABIM dan MA Muhammadiyah Yogyakarta yang diharapkan dapat menjadikan remaja Islam Malaysia dan Indonesia sebagai pelapis pergerakan dakwah di bumi Nusantara," ujar Ustadz Fadzil.

Pihaknya mengambil hikmah kisah keakraban Mohammad Natsir dengan Anwar Ibrahim.

"Guru kita semua Bapak Mohammad Natsir lah yang telah memperkenalkan Bapak Anwar Ibrahim ke pergaulan Islam global," ujara Ustadz Fadzil.

Pelajar Indonesia di USM dan pengurus-pengurus Pertubuhan Masyarakat Indonesia (PERMAI) Pulau Pinang yang hadir dalam halaqoh ini juga diminta untuk berbagi pengalaman dan motivasi kepada pelajar Muhammadiyah.

Ferdinand Hamundu sebagai perwakilan merasa bersyukur dapat bergabung dalam majelis ini, mendengarkan pelajar kelas 2 (dua) MA Muhammadiyah berani hijrah hingga ke luar negeri menyampaikan dakwah.

"Kami menaruh harapan semoga remaja Islam Indonesia dan Malaysia dapat memadukan Iman dan Takwa (Imtak) serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dengan cermat menjadi ummat terbaik misalnya siang mampu menjadi engineer atau profesional dan malam sebagai imam sholat fardhu di masjid serta berdakwah di wilayah masing-masing," ujar Ketua PPLN Pulau Penang ini.