Jakarta (ANTARA News) - Kekhawatiran terhadap perekonomian AS masih menekan perdagangan saham sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, ditutup turun 0,60 persen. IHSG ditutup turun 16,442 poin menjadi 2.715,065 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 5,201 poin atau 0,87 persen ke posisi 591,353. Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA News di Jakarta, Kamis, mengatakan, pasar saham masih diliputi kekhawatiran perekonomian AS yang menuju resesi menyusul data perekonomian AS yang melemah. Menurut Krisna, investor khawatir ekonomi AS akan melambat lebih cepat dari ekspektasi awal, hal ini terlihat dari data manufaktur AS yang lebih rendah dari ekspektasi. Sikap investor saham global ini telah menekan bursa regional pada perdagangan Kamis ini, terutama Hongkong dengan indeks Hang Seng ditutup pada 26.946,39 atau turun 614,12 poin (2,23 persen), bursa Singapura juga melemah 64,15 poin (1,85 persen) ke posisi 3.397,06. Penurunan sebagian besar bursa regional inilah yang menjadi sentimen negatif perdagangan saham di BEI. "Tidak ada sentimen lain selain dari (bursa) regional," kata Krisna. Sementara dari dalam negeri belum ada berita baru yang bisa mendorong pasar untuk bergerak naik, tambahnya. Berita mengenai penetapan insentif pajak sebesar 5 persen kepada emiten yang mencatatkan sahamnya minimal 40 persen ke bursa, kata Krisna, masih menunggu realisasi. "Insentif ini positif, namun kita masih menunggu realisasinya," jelasnya. Kondisi ini telah membuat pergerakan saham masih didominasi yang turun sebanyak 121 dibanding yang naik 59, sedangkan 57 stagnan dan 208 efek tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin anjloknya saham Telkom senilai Rp100 menjadi Rp9.900 dan diikuti oleh Bank Mandiri tertekan Rp125 ke Rp3.375, Perusahaan Gas Negara melemah Rp150 ke level Rp14.950, Bank BRI turun Rp150 di poisi Rp7.200, Bank BCA melemah Rp150 ke harga Rp7.100, serta Astra Internasional terjun Rp500 ke harga Rp26.100. Transaksi masih berjalan sepi sebanyak 38.207 kali, sedangkan volume mencapai 1,790 miliar saham dengan nilai Rp2,419 triliun.(*)