Jakarta (ANTARA News) - Pangeran Jepang Akishino beserta isterinya, Puteri Kawashimo Kiko, akan berkunjung ke Indonesia pada 18 sampai 24 Januari 2008, dalam rangka menghadiri acara puncak perayaan 50 tahun hubungan Indonesia dan Jepang. "Rencananya, beliau (Pangeran Akishino) akan tiba 18 Januari malam dan akan memulai kegiatannya keesokan harinya, termasuk menghadiri puncak acara peringatan 50 tahun hubungan Indonesia-Jepang`pada 20 Januari," kata Jurubicara Kepresidenan Dino Patti Djalal di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis. Menurut Dino, puncak acara peringatan "50 tahun hubungan Indonesia-Jepang" yang akan diadakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 20 Januari itu juga akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pangeran Akishino dan Puteri Kiko datang ke Indonesia mewakili Kaisar Jepang Akihito. Pangeran Akishino merupakan putera kedua Kaisar Akihito, yang pada tahun 1990 menikahi Puteri Kawashimo Kiko. Untuk merayakan 50 tahun hubungan Indonesia-Jepang tersebut, lanjut Dino, pemerintah Indonesia maupun pemerintah Jepang selama tahun 2008 akan mengadakan berbagai kegiatan secara bersama-sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan olahraga. Dalam rangkaian kunjungan dari 18 hingga 24 Januari, Pangeran Akishino dan Pueteri Kiko rencananya juga akan melakukan berbagai kunjungan, antara lain ke Jawa Tengah mengunjungi Candi Prambanan, Candi Borobudur, dan Universitas Gajah Mada serta meninjau berbagai proyek JICA (Japan International Cooperation Agency) di Indonesia. Dalam kunjungannya ke Indonesia, Pangeran Akishino juga dijadwalkan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Yudhoyono, namun waktunya belum bisa dipastikan, tambah Dino. "Karena kita tahu posisi keluarga Kekaisaran Jepang, maka mereka (Akishino-Yudhoyono) tidak membahas masalah-masalah substantif," katanya. Dino menilai kunjungan pangeran dan puteri Jepang itu penting karena mempunyai arti simbolis yang sangat besar. "Kunjungan Pangeran Akishino yang mewakili Kaisar Jepang ini merupakan cerminan perhatian pemerintah Jepang yang cukup besar terhadap Indonesia dan juga merupakan kegiatan penting setelah penandatanganan deklarasi persetujuan kemitraan ekonomi 2007, di mana Indonesia-Jepang memasuki babak baru dalam hubungan ekonomi," katanya. (*)