PLN Jabar berikan kiat aman tinggalkan rumah selama mudik
25 Mei 2019 18:50 WIB
Petugas PLN melakukan inspeksi harian berupa thermovisi atau pengukuran suhu panas pada paralatan kelistrikan yang ada di Unit Induk Pusat Pengaturan Beban (UIP2B) Gandul, Depok, Jawa Barat, Kamis (23/5/2019). PLN menjamin ketersedian suplai listrik ke masyarakat untuk kebutuhan Lebaran dan diperkirakan pada saat Lebaran terjadi penurun beban puncak listrik pada sistem kelistrikan sistem Jawa Bali sebesar 56 persen hingga 60 persen dikarenakan banyak Industri dan perkantoran yang libur. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/pras.
Bandung (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat memberikan kiat aman meninggalkan rumah selama ditinggal mudik Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah/Lebaran 2019 bagi pelanggannya.
"Agar masyarakat aman dan nyaman pada saat mudik Lebaran, ada sejumlah kiat yang terkait dengan listrik seperti mematikan alat elektronik yang tidak diperlukan, nyalakan lampu seperlunya," kata Manager Komunikasi PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Iwan Ridwan, di Bandung, Sabtu.
Kiat lainnya, kata Iwan, ialah pelanggan diminta untuk mencabut colokan listrik yang tidak diperlukan dan memastikan token listrik sudah terisi cukup hingga akhir masa mudik agar lampu penerangan rumah tetap menyala dan alarm token kwh meter tidak berbunyi.
"Jangan sampai pelanggan terganggu karena token listrik habis setelah mudik," kata dia.
Dia mengatakan bagi pelanggan pasca bayar, lebih baik bayar listrik di awal bulan, sebelum tanggal 20 agar terhindar dari denda keterlambatan dan pemutusan listrik akibat keterlambatan pembayaran.
"Silakan hubungi layanan Contact Center PLN 123 apabila membutuhkan layanan seputar kelistrikan. Layanan ini tersedia 24 jam tujuh hari dalam seminggu," kata dia.
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat, lanjut Iwan, juga menyelenggarakan promo Gemerlap Lebaran 2019.
Dia menjelaskan seperti tahun sebelumnya, promo yang ditawarkan berupa diskon Biaya Penyambungan (BP) sebesar 50 persen dengan maksimum potongan sebesar Rp 10.000.000.
"Khusus pelanggan golongan tarif sosial dengan peruntukan rumah ibadah, mendapatkan diskon Biaya Penyambungan sebesar 100 persen alias gratis," kata dia.
Ia mengatakan kesempatan ini diberikan kepada pelanggan yang melakukan tambah daya tegangan rendah mulai dari 220 VA sampai dengan 197 kVA.
Selain murah dan tidak dipungut biaya tambahan lainnya, proses pengerjaan penambahan daya tidak lebih dari 24 jam dan tidak akan mengubah kWh meter pascabayar menjadi prabayar ataupun sebaliknya.
"Selama Ramadhan dan Idul Fitri, pemakaian listrik masyarakat cenderung meningkat. Untuk itu PLN ingin memberikan kenyamanan melalui promo tersebut," kata Iwan.
Baca juga: PLN Jabar siagakan 3.017 petugas hadapi Lebaran 2019
Baca juga: PLN Disjaya: Beban Jakarta turun 30 persen saat Lebaran
"Agar masyarakat aman dan nyaman pada saat mudik Lebaran, ada sejumlah kiat yang terkait dengan listrik seperti mematikan alat elektronik yang tidak diperlukan, nyalakan lampu seperlunya," kata Manager Komunikasi PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Iwan Ridwan, di Bandung, Sabtu.
Kiat lainnya, kata Iwan, ialah pelanggan diminta untuk mencabut colokan listrik yang tidak diperlukan dan memastikan token listrik sudah terisi cukup hingga akhir masa mudik agar lampu penerangan rumah tetap menyala dan alarm token kwh meter tidak berbunyi.
"Jangan sampai pelanggan terganggu karena token listrik habis setelah mudik," kata dia.
Dia mengatakan bagi pelanggan pasca bayar, lebih baik bayar listrik di awal bulan, sebelum tanggal 20 agar terhindar dari denda keterlambatan dan pemutusan listrik akibat keterlambatan pembayaran.
"Silakan hubungi layanan Contact Center PLN 123 apabila membutuhkan layanan seputar kelistrikan. Layanan ini tersedia 24 jam tujuh hari dalam seminggu," kata dia.
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat, lanjut Iwan, juga menyelenggarakan promo Gemerlap Lebaran 2019.
Dia menjelaskan seperti tahun sebelumnya, promo yang ditawarkan berupa diskon Biaya Penyambungan (BP) sebesar 50 persen dengan maksimum potongan sebesar Rp 10.000.000.
"Khusus pelanggan golongan tarif sosial dengan peruntukan rumah ibadah, mendapatkan diskon Biaya Penyambungan sebesar 100 persen alias gratis," kata dia.
Ia mengatakan kesempatan ini diberikan kepada pelanggan yang melakukan tambah daya tegangan rendah mulai dari 220 VA sampai dengan 197 kVA.
Selain murah dan tidak dipungut biaya tambahan lainnya, proses pengerjaan penambahan daya tidak lebih dari 24 jam dan tidak akan mengubah kWh meter pascabayar menjadi prabayar ataupun sebaliknya.
"Selama Ramadhan dan Idul Fitri, pemakaian listrik masyarakat cenderung meningkat. Untuk itu PLN ingin memberikan kenyamanan melalui promo tersebut," kata Iwan.
Baca juga: PLN Jabar siagakan 3.017 petugas hadapi Lebaran 2019
Baca juga: PLN Disjaya: Beban Jakarta turun 30 persen saat Lebaran
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: