Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia memahami keputusan mundurnya Theresa May sebagai Perdana Menteri Inggris, di tengah proses negara tersebut keluar dari Uni Eropa (Brexit).

"Kita pahami keputusan PM Theresa May di saat yang sulit ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat.

Arrmanatha mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan May kerja sama strategis Indonesia dan Inggris semakin erat. Terlebih pada tahun ini, Indonesia dan Inggris merayakan 70 tahun hubungan diplomatik.

"Indonesia siap bekerja sama erat dengan perdana menteri Inggris yang akan datang untuk terus meningkatkan kerja sama strategis kedua negara seperti di bidang ekonomi, pendidikan, lingkungan hidup, maritim, ekonomi kreatif hingga pertukaran budaya," ujar dia.

Theresa May mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pimpinan Partai Konservatif di 10 Downing Street, Inggris, Jumat.

Perempuan berusia 62 tahun itu akan secara resmi mundur dari Partai Konservatif pada 7 Juni mendatang, tetapi akan tetap menjabat Perdana Menteri sampai penggantinya terpilih.

Dalam pernyataan emosional tersebut, May mengatakan bahwa melayani sebagai perdana menteri adalah sebuah kehormatan bagi dirinya dan dia sangat berterima kasih telah memiliki kesempatan untuk melayani negara yang sangat ia cintai.

Baca juga: PM Inggris Theresa May mundur

Baca juga: Uni Eropa tak akan tawarkan kesepakatan Brexit berbeda kepada PM baru

Baca juga: Uni Eropa tak akan tawarkan kesepakatan Brexit berbeda kepada PM baru