Gunung Kidul usulkan 10 produk UKM masuk gerai BIY
24 Mei 2019 20:01 WIB
Produk UKM Gunung Kidul Tiwul yang direkomendasikan masuk gerai UKM DIY di Bandara Internasional Yogyakarta. (Foto ANTARA/Sutarmi)
Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan sebanyak 10 produk usaha kecil dan menengah dari daerah ini bisa masuk gerai di Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo.
Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Gunung Kidul Sih Supriyana di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan bahwa 10 produk UKM yang direkomendasikan terdiri atas enam makanan kas daerah dan empat lainnya merupakan produk kerajinan.
Sepuluh produk UKM yang akan direkomendasikan untuk mengisi gerai adalah batik kayu, minuman aloevera, ikan tuna, suvenir, lampu hias, sego abang sayur lombok ijo, gatot thiwul, jamu herbal, batik, dan coklat Nglanggeran.
"Kami sudah mengusulkan ke Dinas Koperasi dan UKM DIY. Sampai saat ini, kami masih menunggu produk yang disetujui masuk di gerai UKM DIY di Bandara Internasional Yogyakarta," kata Supriyana.
Ia mengatakan produk UKM sektor makanan mempunyai presentase keikutsertaan dibanding dengan yang lain. Maksudnya ialah pelaku usaha UKM menjual langsung makanannya di bandara dan punya target setiap hari laku terjual. Sedangkan untuk gerai kerajinan dan fesyen merupakan produk khas Bumi Handayani.
"Produk UKM yang direkomendasikan bisa berjualan di Bandara Internasional Yogyakarta adalah produk UKM yang tidak dimiliki oleh kabupaten atau kota di DIY," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Usaha Kecil dan Menengah Dinas Koperasi dan UKM Gunung Kidul Sutaryana mengatakan produk UKM yang akan dijual di Bandara Internasional Yogyakarta sebelumnya sudah diadakan rapat serentak dengan kabupaten lainnya.
Ia mengatakan produk UKM yang direkomendasi merupakan produk layak jual, yakni produk UKM yang sudah punya rutinitas, dan maju dibandingkan UKM lainnya.
"Kami berharap 10 produk UKM dari Gunung Kidul mendapat kesempatan berjualan di gerai tidak berhenti di tengah jalan," katanya.
Sementara itu, Manajer Coklat Nglanggeran, Sugeng Handoko mengaku sudah mendapat pemberitahuan terkait peluang berjualan di gerai bandara NYIA.
Ia mengatakan ada beberapa produk unggulan yang disiapkan meliputi minuman coklat, dodol, dan pisang salut.
"Kami berharap produk dari Nglanggeran sebelum lebaran sudah ada di gerai Bandara Internasional Yogyakarta. Ke depan, bisa tembus ke pasar global,” harapnya.
Baca juga: Menteri BUMN borong produk UKM di gerai bandara Yogyakarta
Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Gunung Kidul Sih Supriyana di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan bahwa 10 produk UKM yang direkomendasikan terdiri atas enam makanan kas daerah dan empat lainnya merupakan produk kerajinan.
Sepuluh produk UKM yang akan direkomendasikan untuk mengisi gerai adalah batik kayu, minuman aloevera, ikan tuna, suvenir, lampu hias, sego abang sayur lombok ijo, gatot thiwul, jamu herbal, batik, dan coklat Nglanggeran.
"Kami sudah mengusulkan ke Dinas Koperasi dan UKM DIY. Sampai saat ini, kami masih menunggu produk yang disetujui masuk di gerai UKM DIY di Bandara Internasional Yogyakarta," kata Supriyana.
Ia mengatakan produk UKM sektor makanan mempunyai presentase keikutsertaan dibanding dengan yang lain. Maksudnya ialah pelaku usaha UKM menjual langsung makanannya di bandara dan punya target setiap hari laku terjual. Sedangkan untuk gerai kerajinan dan fesyen merupakan produk khas Bumi Handayani.
"Produk UKM yang direkomendasikan bisa berjualan di Bandara Internasional Yogyakarta adalah produk UKM yang tidak dimiliki oleh kabupaten atau kota di DIY," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Usaha Kecil dan Menengah Dinas Koperasi dan UKM Gunung Kidul Sutaryana mengatakan produk UKM yang akan dijual di Bandara Internasional Yogyakarta sebelumnya sudah diadakan rapat serentak dengan kabupaten lainnya.
Ia mengatakan produk UKM yang direkomendasi merupakan produk layak jual, yakni produk UKM yang sudah punya rutinitas, dan maju dibandingkan UKM lainnya.
"Kami berharap 10 produk UKM dari Gunung Kidul mendapat kesempatan berjualan di gerai tidak berhenti di tengah jalan," katanya.
Sementara itu, Manajer Coklat Nglanggeran, Sugeng Handoko mengaku sudah mendapat pemberitahuan terkait peluang berjualan di gerai bandara NYIA.
Ia mengatakan ada beberapa produk unggulan yang disiapkan meliputi minuman coklat, dodol, dan pisang salut.
"Kami berharap produk dari Nglanggeran sebelum lebaran sudah ada di gerai Bandara Internasional Yogyakarta. Ke depan, bisa tembus ke pasar global,” harapnya.
Baca juga: Menteri BUMN borong produk UKM di gerai bandara Yogyakarta
Pewarta: Sutarmi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: