Puluhan warga di Kapuas keracunan makanan usai berbuka bersama
24 Mei 2019 19:04 WIB
Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat (kanan) didampingi istri dan Ketua DPRD Kapuas Algrin Gasan meninjau para korban keracunan di RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas, Jumat (24/5/2019). (ANTARA/All Ikhwan)
Kuala Kapuas (ANTARA) - Puluhan warga mengalami keracunan makanan usai berbuka puasa bersama di Masjid Nurul Istiqamah Handel Simpang Ayai, Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
"Saat ini baru tercatat 82 orang yang dirujuk ke RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas, untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif," kata Dirut RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo dr Agus Waluyo di Kuala Kapuas, Jumat.
Agus Waluyo mengatakan, kejadian keracunan itu terjadi pada Kamis (23/5) malam dan tidak menutup kemungkinan dari 82 korban keracunan makanan itu bisa bertambah hingga ratusan. Tim Dinas Kesehatan sudah terjun ke lapangan.
"Korban keracunan makanan itu sementara ini terdiri dari 18 anak-anak dan 64 orang dewasa," kata Agus.
Sementara itu, Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat yang saat itu menjenguk dan melihat langsung kondisi korban yang mendapat perawatan di RSUD Kapuas, mengatakan, perawatan pasien Kejadian Luar Biasa (KLB) ini akan ditanggung oleh pemerintah daerah setempat.
"Pokoknya semua biaya rumah sakit ditanggung oleh pemerintah daerah, termasuk yang menunggu di rumah sakit untuk berbuka puasa atau yang tidak berpuasa. Dan ini akan kita siapkan makanan mulai hari ini," tandas Bupati Ben Brahim.
Orang nomor satu di Kabupaten Kapuas ini menambahkan, dalam kejadian ini dirinya bersama Dandim 1011/Kuala Kapuas, serta jajaran lainnya juga turut serta mengalami keracunan massal pada saat itu.
"Saya dengar pak Dandim juga kena. Tadi malam safari Ramadhan kita ke sana, dan saya sempat buang air besar (BAB) sudah tiga kali usai kegiatan safari Ramadhan, karena pada saat itu saya ada ikut makan, tetapi masih bisa saya tahan dan agak kuat sedikit lah," ungkap Ben Brahim.
Ben mendoakan agar semuanya cepat pulih dan sehat serta bisa kembali ke rumahnya masing-masing. Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran rumah sakit yang sigap menangani kejadian ini.
"Begitu juga SKPD terkait seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan yang lainnya dalam bergotong royong untuk menangani ini," ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Pulau Petak Iptu Daswin, yang saat itu berada di rumah sakit mengaku juga menjadi korban keracunan karena turut serta menghadiri acara Safari Ramadhan buka puasa bersama warga setempat saat itu.
"Saya juga kena, dan saya tidak bisa memberikan keterangan dan saya mau minta pengobatan juga ke rumah sakit ini, langsung saja dengan pak Kapolres," ucap Daswin.
Sementara itu, dari Jumat pagi hingga berita ini diturunkan puluhan ambulan yang mengevakuasi korban ke RSUD setempat berdatangan terus menerus membawa para korban keracunan massal.
Sejumlah tenda dari Dinas Sosial didirikan di luar ruangan maupun di luar rumah sakit karena ruangan rumah sakit tidak dapat menampung banyaknya pasien yang berdatangan untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca juga: 38 siswa sekolah olahraga Sumsel keracunan rujak mi
Baca juga: Polisi selidiki dugaan keracunan massal di Seruyan
"Saat ini baru tercatat 82 orang yang dirujuk ke RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas, untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif," kata Dirut RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo dr Agus Waluyo di Kuala Kapuas, Jumat.
Agus Waluyo mengatakan, kejadian keracunan itu terjadi pada Kamis (23/5) malam dan tidak menutup kemungkinan dari 82 korban keracunan makanan itu bisa bertambah hingga ratusan. Tim Dinas Kesehatan sudah terjun ke lapangan.
"Korban keracunan makanan itu sementara ini terdiri dari 18 anak-anak dan 64 orang dewasa," kata Agus.
Sementara itu, Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat yang saat itu menjenguk dan melihat langsung kondisi korban yang mendapat perawatan di RSUD Kapuas, mengatakan, perawatan pasien Kejadian Luar Biasa (KLB) ini akan ditanggung oleh pemerintah daerah setempat.
"Pokoknya semua biaya rumah sakit ditanggung oleh pemerintah daerah, termasuk yang menunggu di rumah sakit untuk berbuka puasa atau yang tidak berpuasa. Dan ini akan kita siapkan makanan mulai hari ini," tandas Bupati Ben Brahim.
Orang nomor satu di Kabupaten Kapuas ini menambahkan, dalam kejadian ini dirinya bersama Dandim 1011/Kuala Kapuas, serta jajaran lainnya juga turut serta mengalami keracunan massal pada saat itu.
"Saya dengar pak Dandim juga kena. Tadi malam safari Ramadhan kita ke sana, dan saya sempat buang air besar (BAB) sudah tiga kali usai kegiatan safari Ramadhan, karena pada saat itu saya ada ikut makan, tetapi masih bisa saya tahan dan agak kuat sedikit lah," ungkap Ben Brahim.
Ben mendoakan agar semuanya cepat pulih dan sehat serta bisa kembali ke rumahnya masing-masing. Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran rumah sakit yang sigap menangani kejadian ini.
"Begitu juga SKPD terkait seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan yang lainnya dalam bergotong royong untuk menangani ini," ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Pulau Petak Iptu Daswin, yang saat itu berada di rumah sakit mengaku juga menjadi korban keracunan karena turut serta menghadiri acara Safari Ramadhan buka puasa bersama warga setempat saat itu.
"Saya juga kena, dan saya tidak bisa memberikan keterangan dan saya mau minta pengobatan juga ke rumah sakit ini, langsung saja dengan pak Kapolres," ucap Daswin.
Sementara itu, dari Jumat pagi hingga berita ini diturunkan puluhan ambulan yang mengevakuasi korban ke RSUD setempat berdatangan terus menerus membawa para korban keracunan massal.
Sejumlah tenda dari Dinas Sosial didirikan di luar ruangan maupun di luar rumah sakit karena ruangan rumah sakit tidak dapat menampung banyaknya pasien yang berdatangan untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca juga: 38 siswa sekolah olahraga Sumsel keracunan rujak mi
Baca juga: Polisi selidiki dugaan keracunan massal di Seruyan
Pewarta: Kasriadi/All Ikhwan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: