Wamena (ANTARA) - Majelis Rakyat Papua (MRP) mengimbau Orang Asli Papua (OAP) untuk terus memberikan dukungan bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa dan Idul Fitri, agar ibadahnya berjalan lancar.
Ketua Pokja Agama di MRP, Yoel Mulait di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengatakan sudah ada toleransi umat beragama di Jayawija dan hal itu perlu dipertahankan terus.
"Memasuki Hari Raya Idul Fitri, kita berharap masyarakat memberi penghormatan kepada saudara-saudara kita yang melakukan puasa dan akan masuk pada lebaran atau Idul Fitri, harap mendapat dukungan menjaga situasi yang kondusif," jelasnya.
Ia mengemukakan kunjungan kerja pokja agama ke empat distrik di Jayawijaya adalah untuk melakukan monitoring tentang kerukunan umat beragama.
"Dari monitoring, kita temui kerukunan umat beragama cukup baik. Misalnya di Distrik Welesi, di sana ada umat Kristen dan Muslim tetapi kerukunannya sangat melekat dan baik," tambahnya.
Pokja agama ini juga telah bertemu Bupati Jayawijaya untuk membicarakan terkait penggunaan dana otonomi khusus untuk sektor keagamaan.
"Kami dorong kepada bupati untuk bagaimana hamba-hamba Tuhan atau pelayan injil bisa dapat insentif dari dana otsus untuk keagamaan itu," katanya.
Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua menyebutkan usulan MRP terkait insentif akan coba dibahas untuk tahun ke depan, termasuk untuk beberapa sektor seperti perhatian kepada mama-mama asli Papua.
Ia menambahkan sebagian besar usulan yang disampaikan MRP pada pertemuan itu, hampir seluruhnya sudah dilaksanakan oleh pemerintah Jayawijaya.
"Sebenarnya ini masukan yang kami dapat saat kunjungan ke distrik dan kampung dan hal ini yang akan kami lihat kembali, baik untuk keagamaan maupun SDM, pembangunan. Kami sampaikan terimakasih atas kunjungan MRP," terangnya.
MRP imbau Orang Asli Papua berikan dukungan bagi Umat Muslim
24 Mei 2019 16:59 WIB
Anggota MRP saat pertemuan dengan Bupati Jayawijaya di Wamena. (ANTARA News Papua/Marius Frisson Yewun).
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019
Tags: