Bojonegoro (ANTARA News) - Meskipun banjir dari luapan Bengawan Solo di kawasan kota Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), mulai surut pada Selasa, namun kegiatan masyarakat masih terlihat belum pulih). Warga di sekitar kota Bojonegoro belum memperlihatkan aktivitasnya, dan sebagian besar dari mereka memanfaatkan gedung-gedung perkantoran pemerintah, swasta maupun lembaga pendidikan dan pertokoan menjadi lokasi pengungsian. Kepala Tata Usaha Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Hary Sudarwati, mengemukakan bahwa genangan air di lokasi gedung perkantoran di kawasan Jalan Pattimura dan kompleks-kopmleks perumahan di kawasan kota sudah mulai surut. Baik gedung perkantoran dan rumah warga di kawasan itu sudah tidak digenangi air banjir lagi, yang sebelumnya sempat terendam sampai ketinggian antara setengah sampai satu meter. Genangan air di kawasan itu hanya tersisa di jalan raya Patimura dan di ruas-ruas jalan menuju perumahan warga. "Saya sendiri hari ini mulai membersihkan kantor dari lumpur, termasuk rumah saya yang juga kebanjiran di perumahan Perumda, " katanya. Kegiatan serupa juga dilakukan warga di kawasan perumahan perumda, BTN, juga lokasi lainnya seperti di Jalan Gajahmada di seputaran Stasiun Kota Bojonegoro yang mulai terbebas dari genangan banjir. Tetapi, di kawasan perkotaan mulai Jl Diponegoro, Jl Panglima Sudirman, juga jalan-jalan di Desa Kauman, Ngroworejo, Mojokampung dan Sukorejo masih digenangi air banjir berkisar 1-2 m. Sementara itu, ribuan pengungsi di wilayah perkotaan berada di sejumlah tempat mulai di sepanjang Jalan Gajahmada, di seputaran Stasiun Kota, seputaran kantor Pemkab Bojonegoro, juga tempat lainnya yang aman dari sergapan banjir. Menurut petugas ganguan PLN Cabang Bojonegoro, Satoh, petugas ganguan PLN terus melakukan survey lapangan untuk memantau perkembangan kawasan di perkotaan yang airnya sudah surut untuk menyalakan listrik. Di kawasan yang pemukiman warga di jl Monginsidi, Desa Sukorejo, Kec. Kota Bojonegoro listrik masih belum bisa dinyalakan. Tetapi, di kawasan perumahan BTN di Desa Ledokkulon dan perumda di Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota Bojonegoro, listrik sudah dinyalakan sejak pagi tadi. Sebelum itu, juga di kawasan pemukiman warga di Jalan Gajahmada, Mas Tumapel di seputaran Kantor Pemkab, sehari sebelumnya sudah dinyalakan. "Kita terus melakukan pemantauan begitu ada kawasan yang aman dari banjir listrik langsung kita nyalakan, " katanya mengungkapkan. Sementara itu, ketinggian air banjir luapan sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, mengalami penurunan. Data di Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo, ketinggian air banjir sungai Bengawan Solo di Bojonegoro 15,48 m (Siaga III-Kritis) pukul 17.00 WIB. Menurut petugas setempat, Totok, ketinggian air di Bojonegoro, bertahan selama tiga jam terakhir. Sedangkan sebelumnya penurunan ketinggian air di Bojonegoro setiap satu cm, terjadi empat jam sekali. Sedangkan ketinggian air di Karangnongko Kec. Ngraho, sekitar 80 km ke arah hulu dari Bojonegoro juga terus menurun mencapai 29,51 m pukul 17.00 WIB. "Empat jam sebelumnya ketinggian air sampai 29,60 meter," katanya menambahkan. (*)