Pandeglang (ANTARA News) - Sebanyak 1.116 rumah di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, masih terendam banjir akibat luapan air Sungai Cilemer yang tidak mengalir kelaut sehubungan terjadi gelombang pasang, Selasa. Banjir yang menggenangi rumah warga dan areal persawahan melanda tujuh kecamatan, yakni Pagelaran, Panimbang, Patia, Sukaresmi, Sindangresmi, Patia dan Munjul, yang ketinggian airnya mencapai satu hingga dua meter. Banjir terparah terjadi di lima desa di Kecamatan Patia, sehingga jalan menuju daerah tersebut terisolir. Para korban banjir sebagian besar mengungsi di rumah-rumah warga yang selamat dari genangan air, sebagian lainnya tinggal di Balai Desa dan sekolah. Korban banjir berharap adanya bantuan makanan dan obat-obatan, apalagi saat ini hujan masih berlanjut sehingga mengkhawatirkan terserang penyakit gatal-gatal dan diare. Camat Patia, Ali Kohar, menyebutkan bahwa dari 1.116 unit rumah yang terendam banjir tersebar di Desa Idaman (344 rumah), Rahayu (250 rumah), Surianen (200 rumah), Cimoyan (211 rumah) dan Ciawi (215 rumah). Selain itu, banjir juga menenggelamkan tanaman padi seluas 2.000 hektare, dengan kerugian ditaksir sekitar Rp1 miliar lebih. Sementara itu, Camat Pagelaran, Iman Supratman, menjelaskan bahwa sudah sepekan banjir melanda diwilayah ini akibat hujan yang turun tak henti-hentinya. "Lebih parah lagi Pantai Panimbang mengalami gelombang pasang sehingga air tidak bisa tumpah ke laut," ujarnya menambahkan. (*)