Dirut Dompet Dhuafa datangi Mabes Polri bahas kasus pemukulan
24 Mei 2019 15:52 WIB
Dirut Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan (kiri) dan Karopenmas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kanan) saat memberikan keterangan pers soal peristiwa pemukulan polisi terhadap tim medis Dompet Dhuafa, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/5/2019). (ANTARA/Anita Permata Dewi)
Jakarta (ANTARA) - Dirut Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan mendatangi Mabes Polri untuk melakukan audiensi dengan Polri terkait dengan kasus pemukulan terhadap tim medis dan perusakan kendaraan Tim Dompet Dhuafa.
"Kami datang ke sini untuk melakukan audiensi, berkomunikasi dalam rangka memitigasi mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang menimpa tim kemanusiaan dalam menjalankan perannya," kata dia di Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Imam menyayangkan adanya kasus penganiayaan terhadap tiga anggota timnya dan perusakan kendaraan Dompet Dhuafa yang dilakukan polisi di sekitar Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Kamis (23/5) dini hari.
"Kami menyayangkan kejadian ini," katanya.
Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi kemungkinan disebabkan kedua belah pihak yang sudah kelelahan. Polisi sudah lelah bertugas sedari pagi. Tim Dompet Dhuafa pun sudah kelelahan, ditambah saat itu ada massa yang berlarian menyelamatkan diri ke arah kendaraan milik Dompet Dhuafa.
Belajar dari kejadian itu, Imam meminta ke depannya, tim medis dan tim kemanusiaan diberikan perlindungan dan mendapatkan kesempatan untuk menjalankan fungsinya di lokasi-lokasi berbahaya seperti lokasi kerusuhan.
"Sekali lagi tim medis dan tim kemanusiaan agar mendapat ruang seluas-luasnya sesuai dengan fungsi, kesepakatan dan aturan," kata dia.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan peristiwa itu hendaknya menjadi pembelajaran bersama.
"Kami sepakat (damai, red.), yang penting mitigasi ke depan agar kejadian ini tidak terjadi lagi, yang penting solusi ke depan," kata Dedi.
"Kami datang ke sini untuk melakukan audiensi, berkomunikasi dalam rangka memitigasi mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang menimpa tim kemanusiaan dalam menjalankan perannya," kata dia di Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Imam menyayangkan adanya kasus penganiayaan terhadap tiga anggota timnya dan perusakan kendaraan Dompet Dhuafa yang dilakukan polisi di sekitar Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Kamis (23/5) dini hari.
"Kami menyayangkan kejadian ini," katanya.
Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi kemungkinan disebabkan kedua belah pihak yang sudah kelelahan. Polisi sudah lelah bertugas sedari pagi. Tim Dompet Dhuafa pun sudah kelelahan, ditambah saat itu ada massa yang berlarian menyelamatkan diri ke arah kendaraan milik Dompet Dhuafa.
Belajar dari kejadian itu, Imam meminta ke depannya, tim medis dan tim kemanusiaan diberikan perlindungan dan mendapatkan kesempatan untuk menjalankan fungsinya di lokasi-lokasi berbahaya seperti lokasi kerusuhan.
"Sekali lagi tim medis dan tim kemanusiaan agar mendapat ruang seluas-luasnya sesuai dengan fungsi, kesepakatan dan aturan," kata dia.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan peristiwa itu hendaknya menjadi pembelajaran bersama.
"Kami sepakat (damai, red.), yang penting mitigasi ke depan agar kejadian ini tidak terjadi lagi, yang penting solusi ke depan," kata Dedi.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: