Semarang (ANTARA News) - Bencana banjir kembali melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sehingga sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah itu untuk kali keduanya terpaksa menunda pelaksanaan ujian semester. Seperti banjir sebelumnya, banjir kali ini juga disebabkan oleh meluapnya air Sungai Glugu. Hujan yang deras sejak Minggu Sore membuat tanggul sungai itu tidak mampu menahan debit air sehingga meluber membanjiri pemukiman warga, demikian pantauan ANTARA News, Selasa. Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Grobogan, Bambang Rusminto, sedikitnya ada empat sekolah yang menunda ujian semesteran yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN3, dan SMPN 5 Purwodadi. "Maunya (kemarin) kita lakukan ujian, tetapi gagal lagi karena banjir," katanya. Dia menjelaskan, bahwa selain ujian SMP, sejumlah SD juga tidak bisa melangsungkan ujian semester, penyebabnya sama, yakni banjir. "Rencananya ujian akan kita lakukan besok rabu (2/1). Mudah-mudahan tidak banjir lagi," kata dia. Daerah pertama yang terkena banjir susulan adalah wilayah Desa Monggot dan Geyer di Kecamatan Geyer. Kemudian air deras dari sungai turun menerjang perkampungan penduduk di Desa Bandungharjo dan Depok di Kecamatan Toroh Giliran wilayah Kelurahan Kalongan dan sebagian kampung di Kota Purwodadi juga banjir dengan volume sedang itu berlangsung mulai hari Minggu petang dengan ketinggian 40 sentimeter mulai masuk ke ruas jalan utama Purwodadi. Tidak lama kemudian, air dari jalan itu masuk ke rumah dan pekarangan penduduk sekitar daerah tersebut. Antara lain sebagian Kampung Jengglong, Jagalan, dan Kuripan. Kemudian rumah warga Desa Jono, Desa Manyahan, Kecamatan Tawangharjo dan Dusun Bendoharjo, Desa Getasharjo, Kecamatan Grobogan.(*)