Serang (ANTARA) - Ratna Sari, siswi SMK At-taqwa, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, yang sudah tidak memiliki seorang ayah, atau menjadi anak yatim, menyampaikan cita-citanya menjadi guru kepada Bupati Serang.

Ratna sebagai pengagum, dengan histeris berlari menerobos iring-iringan pejabat Pemkab Serang, usai Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyerahkan secara simbolis santunan untuk 1.000 anak yatim dan dhuafa. Ia menghampiri dan memeluk langsung Bupati Serang. Sangat riang, histeris dan terharu sambil terus menerus memeluk.

Ia mengaku sangat ingin bertemu langsung dengan Bupati Serang yang selama ini hanya bisa dilihatnya di televisi lokal. "Senang banget, baru pertama kali ketemu. Ingin jadi seperti Ibu Bupati, orangnya sangat baik," kata Ratna sambil menangis saat acara pembagian santunan kepada anak yatim yang digelar Baznas Kabupaten Serang di Tennis Indoor, Setda, Kamis.

Ratna kemudian mengajak teman-temannya untuk berfoto bersama dengan Ibu Bupati Serang. "Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tapi kita harus rajin shalat, rajin ngaji, nanti Allah membantu. Siap?," kata Bupati Serang yang langsung dijawab siap oleh Ratna dan teman-temannya.

Tatu mengatakan, jika ingin sukses harus memiliki semangat yang tinggi, dan tidak boleh berputus asa. "Anak-anak semua, tidak boleh berkecil hati, jika ingin sekolah sampai perguruan tinggi pun Insya Allah bisa. Tidak boleh pesimis, harus rajin belajar," katanya.

Menurut Tatu, Pemkab Serang sudah menyediakan beasiswa untuk siswa SD, SMP, dan beasiswa perguruan tinggi. Masyarakat harus memanfaatkan dengan baik. "Tidak boleh ada siswa putus sekolah. Kalau ada yang tidak bisa sekolah, datang ke dinas pendidikan. Datang ke Pendopo, lapor ke Ibu. Semua anak-anak di Kabupaten Serang harus sekolah," ujarnya.

Tatu juga meminta para anak yatim yang hadir untuk memperkuat ilmu agama dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. "Jaga diri baik-baik, harus sopan dan santun. Ibu memberikan nasehat bukan hanya pada anak-anak semua, tetapi juga kepada anak kandung Ibu. Harus punya etika, terutama kepada guru. Jangan membuat guru luka hatinya, nanti ilmunya hilang," ujarnya.

Kepala Baznas Kabupaten Serang Wardi Muslich mengungkapkan, Baznas Kabupaten Serang menyantuni 1.000 anak yatim dan dhuafa dengan anggaran hingga Rp391.320.815.

"Santunan yang Baznas lakukan berkat zakat yang dikumpulkan dari pegawai Pemkab Serang dan berbagai pihak. Kami hanya perantara antara muzakki atau pemberi zakat dan mustahik atau penerima zakat," ujarnya.*