Jakarta (ANTARA) - Indonesia Police Watch (IPW) meminta pihak kepolisian segera mengungkap dalang dan penyandang dana aksi demo yang berlanjut kericuhan pada 21-22 Mei 2019 di depan Gedung Bawaslu RI dan sekitarnya.

"Polri perlu bekerja cepat agar pihak-pihak yang bermain dengan kerusuhan tersebut bisa disapu bersih sehingga mereka tidak lagi membuat kekacauan pada saat pelantikan presiden terpilih," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis.

Menurut Neta, sejumlah hal perlu diusut dan dijelaskan kepolisian secara transparan kepada publik, seperti soal pemilik ambulans berlogo partai yang diduga menyuplai batu untuk demonstran.

Pemberi uang dalam amplop yang disita kepolisian dari beberapa demonstran yang diduga massa bayaran untuk memicu kerusuhan pun mesti diungkap.

"Siapa yang membayar harus segera dikejar dan ditangkap, apakah figur partai, pengusaha atau anak mantan penguasa. Hal ini agar diketahui apakah penyandang dana kelompok yang masif atau perorangan," kata dia.

Ia berpendapat isu penembakan dengan peluru tajam yang menyebabkan sejumlah orang tewas dan terluka serta kaitannya dengan penemuan ratusan butir peluru tajam di lokasi kerusuhan pun perlu diluruskan.

Masih terkait dengan senjata tajam, Polri dan TNI sudah menahan jenderal purnawirawan yang diduga terlibat dalam penyelundupan senjata api laras panjang sebelum aksi demo.

"Hal-hal ini perlu dijelaskan kepada publik, apa kaitan dan kontribusinya dalam aksi demo yang berlanjut pada kerusuhan selama dua hari di Jakarta," kata Neta.