Polisi kantongi identitas pelaku pembakar Mapolsek Tambelangan
23 Mei 2019 16:47 WIB
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan usai meninjau tempat kejadian perkara pembakaran Mapolsek Tambelangan di Sampang bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi di Mapolda setempat, Kamis (23/5/2019). (Foto Willy Irawan)
Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Timur menegaskan telah mengantongi identitas para pelaku yang membakar Mapolsek Tambelangan, Sampang, Madura pada Rabu (22/5) malam.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan usai meninjau tempat kejadian perkara (TKP) di Mapolda setempat, Kamis, mengatakan nama-nama beserta foto para pelaku sudah ada dan tinggal menunggu waktu untuk dilakukan pemeriksaan.
"Untuk pelaku identitas sudah ada, Insya Allah akan kami panggil pemeriksaannya di sini. Karena untuk wilayah sana (Sampang) tidak memungkinkan. Kami dalam waktu dekat komunikasi dengan tokoh agama meminta menyerahkan pelaku tersebut," ujarnya.
Kapolda yang saat meninjau lokasi didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi mengatakan untuk tahap pertama akan dipanggil enam orang pelaku pembakaran.
Mengenai motif pembakaran oleh para pelaku, jenderal bintang dua tersebut menyatakan motifnya belum jelas sehingga masih didalami.
Namun, dari berita yang berkembang bahwa ada beberapa temannya di Jakarta ditangkap sesuai dengan informasi dari salah seorang tokoh Madura minta kirim doa dari Madura.
"Isu ini berkembang di Pamekasan juga, Alhamdulillah di Pamekasan bisa diredam. Tapi di Sampang tidak bisa. Pada saat tokoh agama negosiasi tahu-tahu masyarakat sudah melakukan pelemparan," katanya.
Kapolda menegaskan, situasi Sampang telah kondusif setelah Forkopimda Jatim bertemu dengan tokoh masyarakat, adat dan pemuda di Sampang yang berjumlah hampir 15 orang.
"Alhamdulillah tokoh agama dan tokoh masyarakat meyakinkan kami tidak terjadi hal yang terulang. Dan kami terima kasih pasukan TNI sangat banyak di sana sampai sekarang stand by di lokasi, termasuk patroli secara keseluruhan," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke kepolisian.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu berharap wilayahnya tetap aman dan tidak terjadi lagi peristiwa seperti di Sampang.
"Mudah-mudahan Jatim tidak ada hal yang serupa. Saya, kapolda dan pangdam melakukan ikhtiar maksimal untuk kondusivitas keamanan di Jatim, terutama di akhir Ramadan, mudah-mudahan bisa aman, tenteram, khusyuk dan damai," katanya.
Sebelumnya, Kantor Polsek Tambelangan, Sampang, Jawa Timur, dibakar massa pada Rabu, (22/5) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
Pembakaran berawal dari adanya sekelompok massa yang datang secara tiba-tiba ke mapolsek kemudian melempari menggunakan batu.
Meski polisi berupaya memberikan pengertian dan melarang mereka berbuat anarkis, namun tidak diindahkan.
Baca juga: Polda Jatim siagakan 300 personel Brimob-Sabhara di Sampang
Baca juga: Forkopimda Jatim ke Sampang tinjau Polsek Tambelangan
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan usai meninjau tempat kejadian perkara (TKP) di Mapolda setempat, Kamis, mengatakan nama-nama beserta foto para pelaku sudah ada dan tinggal menunggu waktu untuk dilakukan pemeriksaan.
"Untuk pelaku identitas sudah ada, Insya Allah akan kami panggil pemeriksaannya di sini. Karena untuk wilayah sana (Sampang) tidak memungkinkan. Kami dalam waktu dekat komunikasi dengan tokoh agama meminta menyerahkan pelaku tersebut," ujarnya.
Kapolda yang saat meninjau lokasi didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi mengatakan untuk tahap pertama akan dipanggil enam orang pelaku pembakaran.
Mengenai motif pembakaran oleh para pelaku, jenderal bintang dua tersebut menyatakan motifnya belum jelas sehingga masih didalami.
Namun, dari berita yang berkembang bahwa ada beberapa temannya di Jakarta ditangkap sesuai dengan informasi dari salah seorang tokoh Madura minta kirim doa dari Madura.
"Isu ini berkembang di Pamekasan juga, Alhamdulillah di Pamekasan bisa diredam. Tapi di Sampang tidak bisa. Pada saat tokoh agama negosiasi tahu-tahu masyarakat sudah melakukan pelemparan," katanya.
Kapolda menegaskan, situasi Sampang telah kondusif setelah Forkopimda Jatim bertemu dengan tokoh masyarakat, adat dan pemuda di Sampang yang berjumlah hampir 15 orang.
"Alhamdulillah tokoh agama dan tokoh masyarakat meyakinkan kami tidak terjadi hal yang terulang. Dan kami terima kasih pasukan TNI sangat banyak di sana sampai sekarang stand by di lokasi, termasuk patroli secara keseluruhan," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke kepolisian.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu berharap wilayahnya tetap aman dan tidak terjadi lagi peristiwa seperti di Sampang.
"Mudah-mudahan Jatim tidak ada hal yang serupa. Saya, kapolda dan pangdam melakukan ikhtiar maksimal untuk kondusivitas keamanan di Jatim, terutama di akhir Ramadan, mudah-mudahan bisa aman, tenteram, khusyuk dan damai," katanya.
Sebelumnya, Kantor Polsek Tambelangan, Sampang, Jawa Timur, dibakar massa pada Rabu, (22/5) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
Pembakaran berawal dari adanya sekelompok massa yang datang secara tiba-tiba ke mapolsek kemudian melempari menggunakan batu.
Meski polisi berupaya memberikan pengertian dan melarang mereka berbuat anarkis, namun tidak diindahkan.
Baca juga: Polda Jatim siagakan 300 personel Brimob-Sabhara di Sampang
Baca juga: Forkopimda Jatim ke Sampang tinjau Polsek Tambelangan
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Tags: