Jakarta (ANTARA) - Perusahaan jasa profesional global Grant Thornton mengajak sejumlah jajaran pemerintah Republik Indonesia untuk mengikuti seminar internasional di Jepang guna meyakinkan investor asal Negeri Matahari Terbit tersebut, seusai penyelenggaraan Pemilu dan pengumuman hasilnya oleh KPUBaca juga: Pengamat: Industri dan perdagangan belum terpengaruh aksi massa.

"Dengan jaringan luas serta reputasi yang baik dari Grant Thornton Jepang, kami meyakini pertemuan dengan investor ini akan disambut baik sebagai ajang mereka memperoleh berbagai informasi dan data terkini terkait investasi yang disajikan langsung oleh perwakilan dari Pemerintah Indonesia," kata Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani, dalam siaran pers yang diterima, Kamis.

Ia memaparkan, Grant Thornton, salah satu organisasi global terkemuka yang menyediakan jasa assurance, tax, dan advisory mengadakan seminar "Perkembangan Terakhir, Kebijakan dan Insentif yang Tersedia bagi Investor" di tiga kota di Jepang yaitu Tokyo, Nagoya, dan Osaka, selama tiga hari pada 22-24 Mei 2019.

Johanna mengutarakan harapannya agar roadshow di tiga kota utama Jepang ini juga dapat menjadi salah satu agenda untuk menjaga hubungan baik dengan para investor selain tentunya mendorong investasi langsung untuk mendukung target realisasi investasi Pemerintah Indonesia tahun ini.

Dengan kata lain, lanjutnya, penyelenggaraan roadshow tersebut bertujuan untuk menyampaikan informasi terkini dan meyakinkan para peserta seminar untuk memperluas investasi maupun menanamkan investasi baru di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, kegiatan yang digagas Grant Thornton Indonesia dan Grant Thornton Jepang ini mengajak Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Lembong, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal, Farah Ratnadewi Indriani, beserta jajaran pemerintah lainnya dari Kementrian Keuangan yang diwakili oleh Suahasil Nazara selaku Kepala Badan Kebijakan Fiskal serta Aida S Budiman sebagai Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia.

Di ketiga kota tersebut, Grant Thornton menghadirkan total ratusan investor maupun calon investor dari berbagai bidang usaha untuk memperoleh berbagai data menarik terkait investasi di Indonesia. Seminar pertama berlangsung di Tokyo dan dibuka langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Arifin Tasrif.

Jepang saat ini merupakan negara terbesar kedua yang melakukan investasi di Indonesia, di mana pada tahun lalu tercatat 4,9 miliar dolar AS, atau 16,7 persen dari total Penanaman Modal Asing (PMA) disuntikkan investor asal Negeri Matahari Terbit ke berbagai sektor industri Indonesia.

Meskipun demikian, jika melihat realisasi investasi PMA secara umum, pada tahun 2018 tercatat mengalami penurunan sebesar 8,8 persen dibandingkan tahun 2017 yaitu dari Rp 430,5 triliun ke Rp 392,7 triliun.

Baca juga: Pengamat: Industri dan perdagangan belum terpengaruh aksi massa