Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan masyarakat di seluruh tanah air, agar benar-benar memperhatikan faktor cuaca apabila ingin bepergian, baik melalui jalur darat, laut maupun udara, karena curah hujan hingga Februari 2008 diperkirakan masih tinggi. "Saya menghimbau saudara-saudara kita memperhatikan faktor cuaca apabila hendak bepergian menggunakan sarana angkut, baik darat, laut, maupun udara," kata Presiden, dalam pernyataan pers di Istana Negara Jakarta, Jumat, usai pelantikan Panglima TNI, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau). Secara khusus, Presiden Yudhoyono meminta regulator dan operator transportasi, baik sarana angkutan darat, laut maupun udara, agar betul-betul melaksanakan kewaspadaan dan mengutamakan keselamatan penumpang. Menurut ramalan cuaca dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), kata Presiden, curah hujan pada akhir Desember 2007, Januari dan bahkan memasuki Februari 2008 masih tinggi, sehingga ancaman banjir dan tanah longsor juga tinggi. Presiden, yang didampingi Wapres M. Jusuf Kalla dan sejumlah menteri kabinet itu mengatakan, tidak hanya di Indonesia, melainkan sejumlah negara lain juga mengalami bencana yang sama seperti banjir besar dengan korban harta benda dan jiwa yang juga tidak sedikit. Oleh karena itu, Presiden mengajak seluruh masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan. "Bakornas, termasuk jajaran pemerintah daerah di seluruh tanah air, saya minta betul-betul proaktif untuk menghadapi bahaya banjir dan tanah longsor. Apabila terjadi, laksanakan langkah-langkah tanggap darurat yang dikoordinasikan dengan baik," kata Presiden pula. Dalam kesempatan itu, Presiden kembali menyampaikan ucapan duka cita dan belasungkawa bagi para korban yang mengalami musibah maupun anggota keluarganya meninggal, akibat bencana alam, baik banjir maupun tanah longsor. Kepala Negra menyatakan, pelajaran yang dapat diambil terkait dengan bencana yang akhir-akhir ini semakin meningkat adalah adanya ancaman perubahan iklim akibat pemanasan global. "Sehingga, tidak salah kalau Indonesia dan bangsa lain bekerjasama dengan adil dan baik, untuk bersama-sama mengurangi pemanasan global, agar perubahan iklim dapat kita cegah ke arah yang buruk," kata Presiden lagi. Selain itu, lanjut Presiden, musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di depan mata itu, meniscayakan semua pihak untuk kembali merawat hutan-hutan dan merawat daerah yang rawan longsor. "Saya minta sekali lagi para bupati, walikota, dan gubernur untuk sungguh-sungguh memberikan perhatian," demikian Presiden Yudhoyono. (*)