Palembang (ANTARA) - Perum Jamkrindo yang bergerak di bidang penjaminan kini menjajal bisnis pinjaman berbasis online atau financial technology (fintech) untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja perusahaan.

Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo Kadar Wisnuwarman di Palembang, Rabu mengatakan, penjaminan terhadap lembaga-lembaga fintech ini dinilai menjadi sektor yang sangat menjanjikan di masa depan apalagi kini sudah banyak fintech yang bersumber dari luar negeri.

"Sebelumnya kami sudah menjamin dua perusahaan fintech. Tahun ini kami upayakan agar minimal dapat menambah tiga perusahaan lagi," kata dia.

Kadar mengatakan sejauh ini Jamkrindo sudah menjajaki sejumlah lembaga fintech yang dinilai dapat bekerja sama mengingat perusahaan berkeinginan bekerja sama dengan pihak yang benar-benar berbasis pada bisnis atau memiliki basic untuk mengembangkan usahanya.

"Kita juga melibat bagaimana cara fintech tersebut menyeleksi nasabah, terus apa yang sudah mereka lakukan supaya pinjaman yang diberikan bersifat produktif," kata dia.

Dia menambahkan, Jamkrindo juga terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena mendapatkan perizinan dari OJK syaratnya fintech harus terjamin oleh lembaga penjaminan.

"Memang risikonya cukup besar. Jadi kami harus berhati-hati,” kata dia.

Kepala Cabang Jamkrindo Palembang Trio Witarko mengatakan, untuk fintech sejauh ini belum dapat digarap di wilayah Sumsel. Hal tersebut mengingat kebanyakan lembaga fintech berbasis di Jakarta.

"Secara nasional sudah (penjaminan fintech, tapi kalau di Palembang atau Sumsel belum," kata dia.

Trio mengungkapkan, tahun ini target volume penjaminan mencapai Rp 5,1 triliun, jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya sekitar Rp 4,2 triliun.

Realisasi hingga Mei 2019 sudah tercapai 38 persen dari target yang sebagian besar dari FLPP dan KUR dari perbankan.

Baca juga: Jamkrindo kirim UMKM binaannya ikuti pameran internasional di Malaysia
Baca juga: Jamkrindo raih penghargaan BUMN Marketeers Awards 2019