Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 60 petugas Penanganan Prasaran dan Sarana Umum (PPSU) atau yang lebih dikenal dengan pasukan oranye dari Kelurahan Cideng, Jakarta terus membersihkan puing-puing sisa kerusuhan yang terjadi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Kami sudah siaga sejak subuh, pukul 04.30 WIB sudah di sini. Memang ditugaskan juga untuk antisipasi pembersihan sisa aksi," tutur Koordinator PPSU Cideng Andi saat ditemui di Jakarta, Rabu siang.
Personel yang diturunkan dalam jumlah besar tersebut tidak difokuskan pada satu titik, tetapi disebar ke sejumlah titik mengingat luasnya area yang menjadi lokasi demonstrasi di kawasan Tanah Abang dan sekitarnya.
Menurut penuturan Andi, pasukan oranye Kelurahan Cideng pun sudah diinstruksikan untuk bersiaga hingga malam hari guna mengatasi sampah atau puing yang mungkin kembali muncul jika demonstrasi tetap berlanjut.
Andi dan rekan-rekannya pun mengaku khawatir dengan situasi yang terjadi saat ini sehingga pembersihan dilakukan jika lokasi demonstrasi mulai sepi.
"Ini mereka (peserta demonstrasi) sedang istirahat salat, jadi ada waktu buat kami untuk bersih-bersih jalan," katanya.
Dalam pembersihan ini, pasukan oranye Kelurahan Cideng tidak hanya membersihkan sampah yang tercecer di jalan, tetapi juga benda-benda lain, seperti puing bangunan, batu, hingga sisa ban yang dibakar oleh para demonstran.
Akibat adanya demonstrasi yang sudah berlangsung sejak Selasa (21/5) malam di kawasan tersebut, pasukan oranye Kelurahan Cideng harus bekerja lebih lama dan menguras lebih banyak tenaga.
Hal tersebut pun turut berdampak pada ibadah puasa yang sedang mereka jalani.
"Mungkin karena beban kerjanya lebih padat, cuacanya juga panas, jadinya ini ada yang sebagian masih puasa, ada juga yang sebagian tidak," tutur Andi.
Metropolitan
Pasukan oranye Cideng bersihkan puing sisa kerusuhan Tanah Abang
22 Mei 2019 13:38 WIB
PPSU sedang membersihan puing dan sampah di bekasi lokasi kerusuhan. (Foto: Roy Rosa Bachtiar)
Pewarta: Santoso/Roy Rosa Bachtiar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: