Karanganyar (ANTARA News) - Satu lagi korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Karanganyar, Jateng, pada Kamis ditemukan sehingga menambah daftar jumlah korban meninggal dunia menjadi 66 orang. Informasi dari Posko Bencana Alam Kabupaten Karanganyar menyebut, satu jenazah korban banjir itu ditemukan di daerah Kecamatan Karanganyar Kota, setelah terseret arus cukup jauh. Sementara itu, proses evakuasi masih terus dilakukan, terutama di lokasi longsor di Kecamatan Tawangmangu yang korbannya paling banyak. Di Kecamatan Tawangmangu korban tewas diperkirakan mencapai 37 orang dan hingga hari ini (27/12) baru 11 jenazah yang berhasil dievakuasi. Sementara korban meninggal di delapan kecamatan lainnya seluruhnya sudah dievakuasi Rabu (26/12). Menurut Kabag Operasional Polres Karanganyar, Kompol Bambang Purwadi, akibat bencana itu jalur Solo-Tawangmangu yang pada Kamis pagi sempat bisa dilalui, kembali tertutup setelah terjadi longsor susulan. Menurut dia, longsor susulan terjadi di Desa Koripan, Matesih, karena air terus mengalir dari atas tebing. Arus lalu lintas yang melewati daerah tersebut, selanjutnya dialihkan melalui Desa Bandardawung dan pinggiran jalan di Desa Kuripan. Bupati Karanganyar, Rina Iriani Sri Ratnaningsih mengatakan, untuk penanganan bencana ini, Pemkab Karanganyar telah mengalokasikan dana sekitar Rp5 miliar. "Dana ini diambil dari dana tak terduga. Kalau dirasa kurang, Pemkab akan mengajukan bantuan ke pemerintah provinsi atau pusat," katanya.(*)