Palu (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tengah menjamin kendaraan yang akan mengangkut penumpang mudik lebaran ke berbagai tujuan laik jalan.

"Seluruh armada angkutan mudik wajib melakukan uji kelaikan operasi sebelum digunakan untuk mengangkut para pemudik yang akan pulang kampung merayakan hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah bersama keluarganya ," kata Kepala Bidang Angkutan Jalan, Keselamatan, dan Perkeretaapian Disbub Sulteng, Sumarno, di Palu, Rabu.

Ia mengatakan jauh hari sebelum arus mudik, jajaran Dinas Perhubungan telah melakukan kir kendaraan angkutan penumpang yang masih beroperasi.

Kir kendaraan sangat penting dan wajib bagi bis-bis angkutan penumpang demi kelancaran dan kenyamaman serta keselamatan dalam perjalanan.

Karena itu, bis-bis angkutan kota antarprovinsi maupun angkutan kota dalam provinsi (AKAP/AKDP) serta angkutan pedesaan rutin menjalani pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Pemeriksaan dilakukan meliputi semua item, tidak hanya fisik kendaraan, tetapi lainnya, termasuk kondisi ban, rem, lampu,STNK, SIM, bahkan sampai konidisi fisik pengemudi," kata dia.

Para pengemudi juga diwajibkan tes urin untuk memastikan bersangkutan tidak mengkonsumsi obat terlarang, juga dalam kondisi kesehatan yang prima. Dalam hal pemeriksaan urin, Dishub Sulteng bekerja sama dengan BNN.

Sementara untuk kesehatan pengemudi, Dishub bekerja sama dengan tenaga medis dari rumah sakit Bhayangkara Polda Sulteng dan PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulteng.

Karena itu, Sumarno menjamin tidak akan ada satupun armada angkutan mudik lebaran yang beroperasi tetapi tidak laik jalan, sebab sebelum diberangkatkan dari terminal pemberangkatan, bis-bis AKAP/AKDP maupun angkutan pedesaan terlebih dahulu dicek atau diperiksa oleh petugas.

"Dan kalau ternyata, kendaraan tidak laik jalan, maka tidak diizinkan untuk diberangkatkan," ujarnya.

Menjawab pertanyaan, Sumarno mengatakan arus mudik lebaran untuk semua kota tujuan di dalam maupun luar wilayah Sulteng seperti ke Makassar, Gorontalo dan Manado serta Toraja hingga kini masih belum menunjukkan adanya peningkatan.

Arus mudik lebaran menggunakan jasa transportasi darat masih terlihat normal. Biasanya, arus mudik baru mulai mengalir seminggu menjelang hari raya.

Tetapi puncak arus mudik berdasarkan pengalamam tahun-tahun sebelumnya terjadi tiga hari menjelang lebaran atau H-3.


Baca juga: ASDP siap layani 4,67 juta pemudik Lebaran 2019
Baca juga: Pelni pastikan seluruh kapal layak layar