Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto berharap tensi politik yang sedang tegang pascapengumuman hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tidak berujung konflik pada peringatan malam Nuzulul Quran yang jatuh pada 17 Ramadhan.
"Kalau memahami perintah di Al Quran, insya Allah tidak ada konflik, tidak ada perpecahan. Saya titip betul supaya kita bukan hanya memahami, tapi meresapinya sehari-hari," ujarnya kepada ANTARA di Bogor usai menghadiri peringatan Nuzulul Quran di Masjid Raya Bogor, Selasa (21/5/2019) malam.
Menurutnya, peringatan Nuzulul Quran semestinya merefleksi umat muslim untuk selalu bersandar pada perintan dalam Al Quran. Salah satunya, yaitu mengenai kebersamaan sebagai makhluk sosial.
"Saya berharap dengan peringatan Nuzul Quran ini Bogor semakin sejuk, guyub, adem. Apapun yang terjadi politik memang politik, tapi kemanusiaan di atas segalanya," kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Sementara itu, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Bogor, Ahmad Fathoni mengatakan bahwa Nuzulul Quran merupakan malam diturunkannya kitab Al Quran yaitu bertepatan dengan malam 17 Ramadhan.
"Malam diturunkannya Al Quran melalui malaikat Jibril kepada Rasulullah. Saat itu Rasul sedang bermuhasabah di Goa Hiro," ujarnya.
Menurutnya, Al Quran merupakan pedoman yang menjadi dasar hukum oleh umat muslim. Sehingga ia menyebutnya sebagai aturan main kehidupan umat muslim.
Nuzulul Quran, Bima Arya optimistis politik tak berujung konflik
22 Mei 2019 00:01 WIB
Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto saat memperingati Nuzulul Quran di Masjid Raya Bogor, Selasa (21/5/2019) malam. (M. Tohamaksun).
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: