Dubes : Indonesia sudah waktunya benahi pendidikan vokasi
21 Mei 2019 23:55 WIB
Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Prof. Muliaman D. Hadad menyampaikan pentingnya pembenahan sistem pendidikan vokasi di Indonesia dengan ditanda tanganinya tiga MoU antara lembaga pendidikan Indonesia dan Swiss, baru-baru ini.
London (ANTARA) -
Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Prof. Muliaman D. Hadad mengatakan, Indonesia sudah waktunya membenahi pendidikan vokasi guna meningkatkan mutu tenaga kerjanya.
Dubes menyampaikan hal itu saat penandatanganan tiga MoU antara lembaga pendidikan Indonesia dan Swiss, di Lausanne, Swiss, baru-baru ini.
Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan pers nya yang diterima Antara London, Selasa menulis ketiga MoU tersebut adalah Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) milik Sinarmas Group dengan Swiss International Technical Connection (SITECO), Politeknik Simas Berau dengan SITECO serta Universitas Prasetiya Mulya dengan International Management Institute (IMI).
Penandatanganan tiga Memorandum of Understanding (MoU) dengan lembaga pendidikan Indonesia dan Swiss disaksikan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang melakukan kunjungan ke Swiss Federal Institute for Vocational Education and Training (SFIVET).
MoU tersebut mencakup kerja sama peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan di bidang produksi kelapa sawit dan produksi batu bara serta pariwisata tradisional. Proses penandatanganan MoU tersebut diinisiasi KBRI Bern melalui serangkaian pembahasan dengan pihak terkait.
Wakil Presiden menyampaikan pentingnya kerja sama yang dilakukan antara Indonesia dan Swiss dalam bidang pendidikan vokasi. “Indonesia dan Swiss telah melakukan berbagai kerja sama terkait pendidikan vokasi sejak waktu yang lama. Kerja sama tersebut menjadi semakin relevan saat ini karena sejalan dengan fokus Pemerintah RI pada pengembangan sumber daya manusia di masa depan,"katanya.
.(ZG)
Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Prof. Muliaman D. Hadad mengatakan, Indonesia sudah waktunya membenahi pendidikan vokasi guna meningkatkan mutu tenaga kerjanya.
Dubes menyampaikan hal itu saat penandatanganan tiga MoU antara lembaga pendidikan Indonesia dan Swiss, di Lausanne, Swiss, baru-baru ini.
Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan pers nya yang diterima Antara London, Selasa menulis ketiga MoU tersebut adalah Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) milik Sinarmas Group dengan Swiss International Technical Connection (SITECO), Politeknik Simas Berau dengan SITECO serta Universitas Prasetiya Mulya dengan International Management Institute (IMI).
Penandatanganan tiga Memorandum of Understanding (MoU) dengan lembaga pendidikan Indonesia dan Swiss disaksikan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang melakukan kunjungan ke Swiss Federal Institute for Vocational Education and Training (SFIVET).
MoU tersebut mencakup kerja sama peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan di bidang produksi kelapa sawit dan produksi batu bara serta pariwisata tradisional. Proses penandatanganan MoU tersebut diinisiasi KBRI Bern melalui serangkaian pembahasan dengan pihak terkait.
Wakil Presiden menyampaikan pentingnya kerja sama yang dilakukan antara Indonesia dan Swiss dalam bidang pendidikan vokasi. “Indonesia dan Swiss telah melakukan berbagai kerja sama terkait pendidikan vokasi sejak waktu yang lama. Kerja sama tersebut menjadi semakin relevan saat ini karena sejalan dengan fokus Pemerintah RI pada pengembangan sumber daya manusia di masa depan,"katanya.
.(ZG)
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Wawan Indrawan
Copyright © ANTARA 2019
Tags: