Presiden jelaskan Nuzulul Quran bermakna berlipat ganda bagi bangsa
21 Mei 2019 21:45 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/5/19). Peringatan Nuzulul Quran 1440 Hijriah tersebut menekankan nilai persatuan dalam keberagaman berbangsa dan bernegara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama/pri
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengatakan peringatan hari Nuzulul Quran memiliki makna berlipat ganda bagi bangsa Indonesia saat ini.
"Tak hanya bermakna keagamaan, namun juga bermakna kebangsaan yang besar. Tidak hanya meningkatkan pemahaman, namun mengamalkan persatuan bangsa sebagai bagian dari iman," kata Presiden Jokowi dalam sambutan Peringatan Nuzulul Quran 1440 H/ 2019 M Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta pada Selasa malam.
Peringatan itu mengundang sebanyak 558 orang dari sejumlah kementerian dan lembaga serta siswa sekolah dengan mengangkat tema "Kebersamaan dalam Keberagaman Perspektif Al Quran".
Menurut Jokowi, peringatan malam turunnya kita suci umat Islam itu diharapkan menjadi inspirasi meneguhkan persatuan bangsa, menahan ego kelompok serta memperkuat semangat kebangsaan.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengajak masyarakat yang memperingati Nuzulul Quran untuk menciptakan kebaikan dan membangun tatanan sosial yang rukun, damai serta mampu meningkatkan kesejahteraan.
"Maka hari ini kita memperingati Nuzulul Quran, kita sedang memperingati kenabian Rasulullah SAW yang berhasil membangun tatanan sosial yang berhasil menyatukan suku bangsa yang berbeda-beda, yang berhasil mengangkat derajat manusia dari zaman jahiliyah menuju zaman beradab," demikian Presiden.
"Tak hanya bermakna keagamaan, namun juga bermakna kebangsaan yang besar. Tidak hanya meningkatkan pemahaman, namun mengamalkan persatuan bangsa sebagai bagian dari iman," kata Presiden Jokowi dalam sambutan Peringatan Nuzulul Quran 1440 H/ 2019 M Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta pada Selasa malam.
Peringatan itu mengundang sebanyak 558 orang dari sejumlah kementerian dan lembaga serta siswa sekolah dengan mengangkat tema "Kebersamaan dalam Keberagaman Perspektif Al Quran".
Menurut Jokowi, peringatan malam turunnya kita suci umat Islam itu diharapkan menjadi inspirasi meneguhkan persatuan bangsa, menahan ego kelompok serta memperkuat semangat kebangsaan.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengajak masyarakat yang memperingati Nuzulul Quran untuk menciptakan kebaikan dan membangun tatanan sosial yang rukun, damai serta mampu meningkatkan kesejahteraan.
"Maka hari ini kita memperingati Nuzulul Quran, kita sedang memperingati kenabian Rasulullah SAW yang berhasil membangun tatanan sosial yang berhasil menyatukan suku bangsa yang berbeda-beda, yang berhasil mengangkat derajat manusia dari zaman jahiliyah menuju zaman beradab," demikian Presiden.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: