BI kucurkan Rp108 miliar penukaran uang di Sukabumi
21 Mei 2019 18:41 WIB
Warga Sukabumi, Jawa Barat memanfaatkan layanan jasa penukaran uang baru yang disediakan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jabar di Lapang Merdeka Kota Sukabumi. (ANTARA/Aditya Rohman).
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Barat mengucurkan uang baru untuk warga Kota dan Kabupaten Sukabumi yang ingin menukarkan uangnya dalam nominal yang lebih kecil dan dalam kondisi kusam.
"Penukaran uang baru menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah biasanya meningkat, maka dari itu kami menyiapkan berbagai pecahan rupiah mulai dari Rp2 ribu, Rp5 ribu hingga nominal yang lebih besar," kata Deputi Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jabar Imadudin Sahabat di Sukabumi, Selasa.
Untuk mempermudah masyarakat yang ingin menukarkan uangnya tersebut pihaknya juga sudah menyediakan mobil penukaran uang terpadu yang nantinya "mangkal" di sejumlah tempat strategis di Sukabumi.
Pada hari pertama digelarnya layanan penukaran pada Selasa, (21/5) yang dipusatkan di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi, langsung diserbu ratusan warga yang rela antre panjang di tengah terik matahari dan dalam kondisi sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Layanan ini akan dilakukan hingga 29 Mei mendatang, namun setiap warga yang ingin menukarkan uangnya dibatasi maksimal hanya Rp3 juta. Pembatasan ini dilakukan agar tidak ada warga yang melakukan spekulasi dengan menukarkan uang baru dengan jumlah besar.
Sebab, banyak oknum yang memanfaatkan penukaran uang baru ini yang kemudian dijual lagi dengan harga di atas nominal uang tersebut. Besarnya nominal uang baru yang disediakan BI untuk Sukabumi karena antusias warganya dibanding daerah lain seperti Subang yang hanya disediakan uang baru sebanyak Rp14 miliar.
"Uang ini pun kami simpan di Bank Jabar Banten Cabang Kota Sukabumi sehingga bagi warga yang ingin menukarkan uang tersebut bisa datang langsung ke bank tersebut," tambahnya.
Imanudin mengatakan besarnya nominal uang baru yang disediakan di Kota Sukabumi ini karena pertumbuhan ekonomi warga di daerah tersebut pesat. Di sisi lain, persediaan uang baru untuk Jabar mencapai Rp24.4 triliun di luar Kota Tasikmalaya dan Cirebon atau meningkat sembilan persen dibanding tahun sebelumnya.
"Penukaran uang baru menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah biasanya meningkat, maka dari itu kami menyiapkan berbagai pecahan rupiah mulai dari Rp2 ribu, Rp5 ribu hingga nominal yang lebih besar," kata Deputi Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jabar Imadudin Sahabat di Sukabumi, Selasa.
Untuk mempermudah masyarakat yang ingin menukarkan uangnya tersebut pihaknya juga sudah menyediakan mobil penukaran uang terpadu yang nantinya "mangkal" di sejumlah tempat strategis di Sukabumi.
Pada hari pertama digelarnya layanan penukaran pada Selasa, (21/5) yang dipusatkan di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi, langsung diserbu ratusan warga yang rela antre panjang di tengah terik matahari dan dalam kondisi sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Layanan ini akan dilakukan hingga 29 Mei mendatang, namun setiap warga yang ingin menukarkan uangnya dibatasi maksimal hanya Rp3 juta. Pembatasan ini dilakukan agar tidak ada warga yang melakukan spekulasi dengan menukarkan uang baru dengan jumlah besar.
Sebab, banyak oknum yang memanfaatkan penukaran uang baru ini yang kemudian dijual lagi dengan harga di atas nominal uang tersebut. Besarnya nominal uang baru yang disediakan BI untuk Sukabumi karena antusias warganya dibanding daerah lain seperti Subang yang hanya disediakan uang baru sebanyak Rp14 miliar.
"Uang ini pun kami simpan di Bank Jabar Banten Cabang Kota Sukabumi sehingga bagi warga yang ingin menukarkan uang tersebut bisa datang langsung ke bank tersebut," tambahnya.
Imanudin mengatakan besarnya nominal uang baru yang disediakan di Kota Sukabumi ini karena pertumbuhan ekonomi warga di daerah tersebut pesat. Di sisi lain, persediaan uang baru untuk Jabar mencapai Rp24.4 triliun di luar Kota Tasikmalaya dan Cirebon atau meningkat sembilan persen dibanding tahun sebelumnya.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: