Kupang (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, MSi menilai, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara sudah bekerja dengan penuh rasa tanggungjawab dalam melaksanakan Pemilu serentak 2019.

"Melihat hasil perhitungan suara Pemilu yang terbuka dan dapat diakses oleh semua pihak, memperlihatkan bahwa penyelenggara bekerja dengan penuh rasa tanggungjawab," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Selasa, terkait hasil Pemilu 2019.

KPU RI pada Selasa (21/5) dini hari telah mengumumkan bahwa pasangan calon presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin meraih suara terbanyak sebagai calon presiden-wakil presiden dengan mengumpulkan 50,55 persen dari pasangan calon 02 Prabowo-Sandiaga 40,55 persen.

Namun dengan hasil yang begitu transparan, masih belum juga diterima oleh pihak yang kalah.

Menurut dia, proses rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU dengan hasil paslon 01 secara faktual telah memenangkan pemilihan presiden. Melihat hasil perhitungan yang terbuka dan transparan menunjukkan bahwa penyelenggara sudah bekerja dengan penuh rasa tanggungjawab.

Karena itu, hasil yang ditampilkan oleh KPU saat ini, mestinya tidak menjadi polemik bagi pihak yang dianggap dikalahkan, katanya menjelaskan.

Dia mengatakan, secara psikologis politis, paslon 02 sebenar sudah tahu kalau posisi mereka kalah, sejak dirilisnya hasil perhitungan cepat oleh beberapa lembaga survey yang secara metodologis sudah dipastikan berbanding lurus dengan perhitungan manual.

Hanya saja, namun pasangan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno belum secara ksatria mengakuinya.