Purwokerto (ANTARA) - Kepolisian Resor Banyumas, Jawa Tengah, berupaya mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi massa di wilayah itu pascapengumuman pemenang atau hasil akhir perolehan suara Pemilu Serentak 2019.

"Hari ini kita melaksanakan apel kesiapan pengamanan tahap rekapitulasi perolehan suara tingkat nasional," kata Kepala Polres Ajun Komisaris Besar Bambang Yudhantara Salamun usai apel di Alun-Alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Kendati kegiatannya di Jakarta, dia mengatakan pihaknya tetap melakukan langkah antisipasi di wilayah Banyumas karena banyak beredar informasi bahwa akan kegiatan di masing-masing daerah sehingga harus diantisipasi.

Oleh karena itu, pihaknya bersama Komando Distrik Militer 0701/Banyumas dan seluruh elemen masyarakat yang ada di Banyumas sepakat untuk bersama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) agar tetap kondusif.

"Dalam pengamanan ini, kami memberikan pengamanan di KPU, Bawaslu, dan gudang-gudang logistik yang sampai saat ini masih menyimpan surat suara dan kotak suara," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga melaksanakan patroli skala besar bersama dengan Kodim 0701/Banyumas dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banyumas.

Menurut dia, jumlah personel TNI dan Polri yang terlibat dalam pengamanan tersebut sebanyak 500 orang. "Kegiatan ini akan kami laksanakan hingga tanggal 25 Mei," katanya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0701/Banyumas Letnan Kolonel Infanteri Candra mengatakan pihaknya menyiapkan personel sebanyak 503 orang yang siap bergerak jika dibutuhkan maupun ketika ada tugas-tugas yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pemilu.

"Personel yang 'standby on call' sebanyak 503 orang. Sekarang yang sudah ikut, kita siapkan 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) sebanyak 100 orang," jelasnya.

Menurut dia, pihaknya ingin ikut serta menjamin kondusivitas suatu wilayah terutama Kabupaten Banyumas.