Jakarta (ANTARA) - Sebagian wilayah perairan Indonesia berpotensi menghadapi gelombang tinggi dari Selasa hingga Jumat (24/5) menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Keterangan pers dari Humas BMKG yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang-Banda Aceh, Perairan Barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai Perairan Enggano-Bengkulu, Perairan Barat Lampung, dan Samudera Hindia Barat Aceh hingga Bengkulu.
Perairan Selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Perairan Selatan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rote, Laut Sawu dan Laut Timor selatan NTT, Laut Jawa, Perairan Selatan Kalimantan, dan Selat Makassar bagian selatan juga bisa menghadapi gelombang setinggi itu.
Gelombang setinggi 1,25-2,5 meter juga berpotensi menghampiri Perairan Kepulauan Salabana-Kepulauan Selayar, Perairan Selatan Bau Bau, Laut Flores bagian timur, Perairan Selatan Pulau Buru-Seram, Laut Banda, Perairan Utara Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, Perairan Selatan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Perairan Agats-Amamapere, dan Perairan Barat Yos Sudarso.
Sementara itu, Samudera Hindia barat Enggano hingga Lampung, Samudera Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, Perairan Selatan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Letti, Perairan Selatan Kepulauan Babar hingga Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Wakatobi, serta Laut Arafuru berpeluang menghadapi gelombang dengan tinggi 2,5 sampai empat meter.
Menurut BMKG, peningkatan tinggi gelombang di sebagian wilayah Indonesia antara lain terjadi akibat pola angin di wilayah utara Indonesia yang umumnya berembus dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 3-15 knot, dan angin di wilayah selatan Indonesia yang umumnya bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan 3-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda, Perairan Selatan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Wakatobi, Laut Arafuru, Perairan Yos Sudarso, serta Perairan Merauke.
BMKG selalu mengimbau masyarakat yang beraktivitas menggunakan moda transportasi laut seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal feri dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar mewaspadai potensi peningkatan tinggi gelombang di sebagian wilayah perairan Indonesia.
Baca juga: Ribuan nelayan Cilacap tidak melaut akibat gelombang tinggi enam meter
Gelombang tinggi membayangi sebagian perairan Indonesia
21 Mei 2019 09:36 WIB
Arsip Foto. Nelayan berperahu tradisional berusaha melewati gelombang di perairan laut Lhokseumawe, Aceh. (ANTARA FOTO/RAHMAD)
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: