Prabowo imbau aksi pendukungnya berjalan damai
21 Mei 2019 09:28 WIB
Dokumentasi - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bersama tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) memberikan keterangan kepada wartawan di kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Rabu (8/5/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta (ANTARA) - Calon presiden Prabowo Subianto mengimbau kepada seluruh pendukungnya yang akan menggelar aksi terkait hasil Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 berjalan damai tanpa kekerasan.
Dia menjamin tidak ada maksud makar atau melawan konstitusi para pendukungnya dalam menyampaikan aspirasinya tersebut.
"Aksi atau kegiatan yang saudara-saudara lakukan, saya menghimbau agar semua kegiatan berjalan dengan semangat perdamaian. Karena itu langkah konstitusional, langkah demokratis tetap damai tanpa kekerasan apapun," kata Prabowo dalam video yang disampaikan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) pada Selasa dini hari.
Prabowo menyampaikan keprihatinan atas dugaan kecurangan dalam Pilpres 2019 namun perjuangan para pendukungnya untuk menyuarakan hal tersebut harus dalam koridor hukum yang berlaku.
Dia menegaskan hak rakyat untuk menyatakan pendapat di muka umum, hak rakyat berkumpul, hak rakyat dapat berserikat dan dapat menyampaikan aspirasinya, namun harus dijalankan semua dalam ketentuan hukum yang berlaku.
"Ini bukan masalah menang atau kalah, bukan masalah pribadi atau perorangan tapi masalah yang sangat prinsip yaitu kedaulatan rakyat hak rakyat yang benar-benar dirasakan sedang dirampas," ujarnya.
Prabowo juga meminta aparat penegak hukum benar-benar mengayomi seluruh masyarakat khususnya para pendukungnya yang akan menyampaikan hak berpendapatnya.
Dia menegaskan, dirinya dan para pendukungnya tidak ada niat sedikitpun untuk melakukan makar dan melanggar hukum dalam menyampaikan aspirasi tersebut.
"Justru kami ingin mengamankan hukum, ingin menegakkan hukum, kebenaran dan keadilan. Katakanlah yang benar itu benar dan yang salah itu salah," katanya.
Dia mengatakan dalam barisan pendukungnya memang banyak mantan tentara dan mengerti apa arti perang dan kekerasan, namun pihaknya tidak menginginkan sama sekali kekerasan digunakan dalam kehidupan politik Indonesia.
Dalam akhir pidatonya, Prabowo meminta para pendukungnya untuk tidak terprovokasi yang dapat memancing emosi.
"Kalau terprovokasi, saya mohon jangan membalas, memang berat bahkan kalau saudara dipukul, jangan balas. Seorang ksatria harus memikul beban yang berat, jalan yang sulit itulah jalan pendekar, pendekar tidak boleh gentar menghadapi cobaan," katanya.
Dia menjamin tidak ada maksud makar atau melawan konstitusi para pendukungnya dalam menyampaikan aspirasinya tersebut.
"Aksi atau kegiatan yang saudara-saudara lakukan, saya menghimbau agar semua kegiatan berjalan dengan semangat perdamaian. Karena itu langkah konstitusional, langkah demokratis tetap damai tanpa kekerasan apapun," kata Prabowo dalam video yang disampaikan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) pada Selasa dini hari.
Prabowo menyampaikan keprihatinan atas dugaan kecurangan dalam Pilpres 2019 namun perjuangan para pendukungnya untuk menyuarakan hal tersebut harus dalam koridor hukum yang berlaku.
Dia menegaskan hak rakyat untuk menyatakan pendapat di muka umum, hak rakyat berkumpul, hak rakyat dapat berserikat dan dapat menyampaikan aspirasinya, namun harus dijalankan semua dalam ketentuan hukum yang berlaku.
"Ini bukan masalah menang atau kalah, bukan masalah pribadi atau perorangan tapi masalah yang sangat prinsip yaitu kedaulatan rakyat hak rakyat yang benar-benar dirasakan sedang dirampas," ujarnya.
Prabowo juga meminta aparat penegak hukum benar-benar mengayomi seluruh masyarakat khususnya para pendukungnya yang akan menyampaikan hak berpendapatnya.
Dia menegaskan, dirinya dan para pendukungnya tidak ada niat sedikitpun untuk melakukan makar dan melanggar hukum dalam menyampaikan aspirasi tersebut.
"Justru kami ingin mengamankan hukum, ingin menegakkan hukum, kebenaran dan keadilan. Katakanlah yang benar itu benar dan yang salah itu salah," katanya.
Dia mengatakan dalam barisan pendukungnya memang banyak mantan tentara dan mengerti apa arti perang dan kekerasan, namun pihaknya tidak menginginkan sama sekali kekerasan digunakan dalam kehidupan politik Indonesia.
Dalam akhir pidatonya, Prabowo meminta para pendukungnya untuk tidak terprovokasi yang dapat memancing emosi.
"Kalau terprovokasi, saya mohon jangan membalas, memang berat bahkan kalau saudara dipukul, jangan balas. Seorang ksatria harus memikul beban yang berat, jalan yang sulit itulah jalan pendekar, pendekar tidak boleh gentar menghadapi cobaan," katanya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: