Jakarta (ANTARA News) - Pusat Data dan Jaringan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) mengemukakan sektor pariwisata menyumbang devisa negara sebanyak 3,6 miliar dolar Amerika selama periode Januari sampai Oktober 2007. Jumlah tersebut didapat dari total jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia melalui 15 pintu utama pada periode Januari - Oktober 2007 sebanyak 3,71 juta orang dikalikan dengan biaya pengeluaran wisman untuk berwisata ke Indonesia pada 2007 sebanyak 970,98 dolar Amerika per kunjungan per orang. "Penerimaan devisa dari sektor pariwisata didapat dari angka pengeluaran wisata wisman dikalikan dengan jumlah kunjungan wisman," kata Ketua Pusat Data dan Jaringan Depbudpar, Hari Waluyo, melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa. Hari mengatakan hasil survey Passenger Exit Survey (PES) 2007 terhadap wisman yang menyebutkan rata-rata pengeluaran wisman naik sebesar 57,89 dolar AS per kunjungan per orang dari 913,09 dolar AS pada 2006 menjadi 970,98 dolar Amerika per kunjungan per orang pada 2007. "Rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan pada 2007 sejumlah 970,98 dolar Amerika, sedangkan pada 2006 pengeluaran wisman sejumlah 913,09 dolar Amerika," kata Hari. Data hasil PES 2007 menunjukkan wisman dari Emirat Arab mempunyai pengeluaran tertinggi yaitu rata-rata 1.796,26 dolar Amerika per kunjungan per orang,sedangkan rata-rata pengeluaran terendah berasal dari wisman Malaysia dengan 585,99 dolar Amerika per kunjungan per orang. Meskipun tingkat pengeluaran belanja wisata wisman naik, akan tetapi PES 2007 mencatat masa tinggal wisman berwisata ke Indonesia mengalami penurunan 0,7 hari dari rata-rata 9,09 hari pada 2006 menjadi 9,02 hari per kunjungan per wisman pada 2007. Wisman dari Eropa, Amerika Serikat dan Australia tercatat memiliki masa tinggal di Indonesia rata-rata 11,6 hari sampai 17,17 hari atau lebih lama dibandingkan wisman dari negara ASEAN (Singapura dan Malaysia) maupun Asia Timur (Jepang, Korea Selatan, Hongkong dan Taiwan) yang mencapai 4,96 hari hingga 7,31 hari. Survey PES 2007 dilakukan kepada wisman yang keluar melalui delapan pintu utama yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Bandara Ngurah Rai (Bali), Bandara Polonia (Medan), Bandara Sam Ratulangi (Menado), Bandara Sepinggan (Balikpapan), Batam dan Entikong (Kalimantan Timur). Sebelumnya Pusat Data dan Jaringan Depbudpar menyatakan jumlah wisman yang datang ke Indonesia dari Cina dan Australia selama periode Januari hingga Oktober 2007 mengalami peningkatan yang signifikan. "Pertumbuhan kunjungan wisatawan dari China dan Australia meningkat masing-masing 48,96 persen dan 43,26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," kata Hari di Jakarta, Jumat (14/12). Hari menjelaskan pada 15 pintu masuk Indonesia, jumlah wisman dari China mencapai 145.830 orang pada 2007 dibandingkan periode yang sama tahun 2006 yang hanya 97.902 orang. Sedangkan jumlah wisman dari Australia naik sebanyak 219.310 orang pada periode Januari - Oktober 2007 dibanding periode yang sama 2006 yaitu 153.083 orang. Hari menjelaskan turis asal Bahrain tercatat mengalami pertumbuhan tertinggi mencapai 234,04 persenyaitu sebanyak 471 wisman. Sedangkan total jumlah wisman yang datang ke Indonesia melalui 15 pintu utama pada periode Januari - Oktober 2007 mencapai 3,71 juta orang atau naik 14,24 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.(*)