Kemenpar gandeng Biro Wisata Jepang promosikan Paket Wisata Waisak
20 Mei 2019 22:44 WIB
Kemenpar RI memfasilitasi pertemuan antara sejumlah biro wisata asal Jepang dengan biro wisata Jateng dan DIY untuk menyiapkan Paket Wisata Waisak di Yogyakarta, Senin. (Foto: Luqman Hakim)
Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata RI bersama sejumlah biro wisata Jepang menyiapkan paket wisata khusus saat Hari Raya Waisak di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dipromosikan kepada masyarakat Jepang.
Untuk menyiapkan paket itu, Kemenpar memfasilitasi pertemuan antara sejumlah biro wisata asal Jepang dan Biro Wisata Jateng/DIY di Yogyakarta, Senin.
"Agenda wisata Waisak di Indonesia memang banyak diminati masyarakat di Jepang yang sebagian besar memeluk agama Buddha," kata Kepala Subbidang Pemasaran Area I pada Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional II Kemenpar RI Dina Mariska.
Menurut Dina, agenda wisata saat Hari Raya Waisak yang paling populer dan banyak diminati wisatawan asal Jepang adalah penerbangan ribuan lampion di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Penerbangan ribuan lampion yang biasa menjadi penutup peringatan Tri Suci Waisak dinilai berbeda dengan penerbangan lampion serupa di Taiwan maupun Thailand sebab di Indonesia digelar di situs cagar budaya dunia.
"Itu yang membuat mereka (wisatawan Jepang) merasa sayang untuk melewatkan event itu," katanya.
Oleh sebab itu, dengan memanfaatkan momentum Hari Raya Waisak, Kemenpar dan biro wisata di Jepang juga akan menawarkan destinasi wisata menarik lainnya yang tersebar di Jawa Tengah dan DIY melalui Paket Wisata Waisak.
"Kami mempertemukan biro wisata Jepang dengan biro wisata Jateng/DIY agar mereka dapat merumuskan paket yang menarik dengan mengombinasikan pariwisata di dua provinsi," katanya.
Plt. Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jateng Trenggono mengatakan bahwa selama ini kunjungan wisatawan Jepang masih menempati urutan kelima di bawah wisatawan asal negara-negara Eropa, Singapura, dan Malaysia.
Dengan Paket Wisata Waisak, dia yakin kunjungan wisatawan Jepang ke Jawa Tengah akan terdongkrak terlebih warga Jepang memiliki ikatan emosi dengan sejumlah tempat di kawasan wisata Jogja, Solo, Semarang (Joglosemar).
"Di Solo ada Teman Gesang yang dibangun oleh masyarakat Jepang yang menyukai lagu Bengawan Solo," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo meyakini Paket Wisata Waisak akan ikut menguntungkan pariwisata di Yogyakarta. Meski wisatawan Jepang memiliki tujuan utama di Borobudur, sebagian besar memilih menginap di Yogyakarta.
Selain itu, seiring dengan dibukanya Bandara Internasional Yogyakarta (BIY), ke depan penerbangan langsung dari Jepang ke Yogyakarta juga akan makin memudahkan wisatwan Jepang mengunjungi Yogyakarta.
"Selama ini wisatawan asal Jepang menduduki peringkat ketiga di Yogyakarta. Biasanya mereka lebih memilih mengunjungi desa wisata," katanya.
Untuk menyiapkan paket itu, Kemenpar memfasilitasi pertemuan antara sejumlah biro wisata asal Jepang dan Biro Wisata Jateng/DIY di Yogyakarta, Senin.
"Agenda wisata Waisak di Indonesia memang banyak diminati masyarakat di Jepang yang sebagian besar memeluk agama Buddha," kata Kepala Subbidang Pemasaran Area I pada Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional II Kemenpar RI Dina Mariska.
Menurut Dina, agenda wisata saat Hari Raya Waisak yang paling populer dan banyak diminati wisatawan asal Jepang adalah penerbangan ribuan lampion di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Penerbangan ribuan lampion yang biasa menjadi penutup peringatan Tri Suci Waisak dinilai berbeda dengan penerbangan lampion serupa di Taiwan maupun Thailand sebab di Indonesia digelar di situs cagar budaya dunia.
"Itu yang membuat mereka (wisatawan Jepang) merasa sayang untuk melewatkan event itu," katanya.
Oleh sebab itu, dengan memanfaatkan momentum Hari Raya Waisak, Kemenpar dan biro wisata di Jepang juga akan menawarkan destinasi wisata menarik lainnya yang tersebar di Jawa Tengah dan DIY melalui Paket Wisata Waisak.
"Kami mempertemukan biro wisata Jepang dengan biro wisata Jateng/DIY agar mereka dapat merumuskan paket yang menarik dengan mengombinasikan pariwisata di dua provinsi," katanya.
Plt. Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jateng Trenggono mengatakan bahwa selama ini kunjungan wisatawan Jepang masih menempati urutan kelima di bawah wisatawan asal negara-negara Eropa, Singapura, dan Malaysia.
Dengan Paket Wisata Waisak, dia yakin kunjungan wisatawan Jepang ke Jawa Tengah akan terdongkrak terlebih warga Jepang memiliki ikatan emosi dengan sejumlah tempat di kawasan wisata Jogja, Solo, Semarang (Joglosemar).
"Di Solo ada Teman Gesang yang dibangun oleh masyarakat Jepang yang menyukai lagu Bengawan Solo," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo meyakini Paket Wisata Waisak akan ikut menguntungkan pariwisata di Yogyakarta. Meski wisatawan Jepang memiliki tujuan utama di Borobudur, sebagian besar memilih menginap di Yogyakarta.
Selain itu, seiring dengan dibukanya Bandara Internasional Yogyakarta (BIY), ke depan penerbangan langsung dari Jepang ke Yogyakarta juga akan makin memudahkan wisatwan Jepang mengunjungi Yogyakarta.
"Selama ini wisatawan asal Jepang menduduki peringkat ketiga di Yogyakarta. Biasanya mereka lebih memilih mengunjungi desa wisata," katanya.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: