Depok (ANTARA) - Terduga teroris yang rumah kontrakannya di Gang Mushola Al Amin Rt03/07 Kelurahan Kalimulya Kecamatan Cilodong Kota Depok, Jawa Barat, yang digeledah Senin sore dikabarkan sudah ditangkap oleh Tim Densus Antiteror.

"Kalau menurut keterangan polisi terduga teroris tersebut sudah ditangkap, penggeledahan tempat kontrakannya hanya ingin memastikan tidak ada barang-barang yang berbahaya," kata Ketua RT03 Agus Waluyo ketika ditemui di rumahnya Senin malam.

Ia mengatakan sebelum melakukan penggeledahan, tiga orang intel polisi mendatangi rumahnya untuk meminta izin melakukan penggeledahan rumah terduga teroris tersebut.

Dia mengaku ketika dirinya keluar rumah sempat kaget karena ada enam sampai tujuh mobil polisi yang sudah siap siaga.

"Saya diminta ikut menyaksikan dan mereka melakukan penggeledahan sekitar pukul 17.00 WIB dan selesai hampir Maghrib," ujarnya.

Ketika melakukan penggeledahan dirinya bersama polisi mengetuk pintu sampai berkali-kali namun tak mendapat sahutan dari dalam, sehingga menemui yang punya kontrakan, yaitu seorang bidan yang tidak jauh dari lokasi tersebut untuk meminjam kunci duplikat.

Ketika polisi masuk tak ditemukan barang-barang yang mencurigakan seperti rakitan bom dan lainnya, ungkap Agus Waluyo.

"Kami hanya mendapat berkas kertas yang yang dijilit bertuliskan huruf Arab saja, tidak ada yang lainnya. Kontrakan hanya berisi lemari dan kipas angin saja. tempat tidur saja tidak ada," jelasnya.

Atas kejadian tersebut polisi memberikan nasihat agar tidak sembarangan menerima penghuni kontrakan.

"Saya, pak RW dan pemilik kontrakan dibrifing oleh polisi agar lebih hati-hati menerima penghuni kontrakan," katanya.

Agus juga menjelaskan selama lima bulan menempati kontrakan tersebut, mereka tak pernah memberikan identitas diri kepada RT setempat.

"Memang sudah janji akan menyerahkan KTP tapi hingga digeledah tak pernah menyerahkan identitasnya," ujarnya.

Baca juga: Polisi gerebek tempat kontrakan terduga teroris di Depok

Baca juga: Belum sebulan polisi tangkap 31 terduga teroris