Kuala Lumpur (ANTARA News) - Seorang TKI bernama Ali Midil, pria berusia 29 tahun asal Sulawesi, meninggal akibat ditusuk bertubi-tubi pada bagian badan dan kepala oleh empat laki-laki yang diduga warga Myanmar di kawasan proyek perumahan Bertam Perdana, Kepala Batas, Pulau Pinang. Menurut laporan Utusan Malaysia, korban bersama istri dan anaknya yang berusia 11 bulan pada Sabtu dinihari itu sedang berada di dalam rumahnya saat didatangi empat pelaku pengeroyokan yang masuk melalui pintu belakang rumahnya. Kepala Polisi Daerah Seberang Perai Utara, Wan Abdullah Tuanku Said, mengatakan keempat pelaku menyerang Ali dengan menggunakan besi, pisau, dan kayu, sedangkan istri dan anaknya berhasil lari ke tempat yang aman. Istrinya sempat melihat suaminya mencoba melarikan diri, tetapi akhirnya roboh dan pelaku berlarian kabur. "Korban meninggal ketika dalam perjalanan ke rumah sakit Kepala Batas dan dinyatakan meninggal akibat cedera parah setelah banyak mendapat tikaman di badan dan kepala serta luka dalam," kata Wan Abdullah. Wan Abdullah mengemukakan polisi menemukan dua batang besi dan sebatang kayu dengan terdapat kulit kepala, rambut dan darah yang ditemui di tempat kejadian perkara atau TKP. Polisi telah mengenali keempat pelaku pengeroyokan dan sedang mengejar mereka, kata polisi. Motif pembunuhan, katanya, diduga dendam setelah terjadi pertengkaran antara korban dengan isteri salah seorang pelaku pengeroyokan beberapa hari sebelum Idul Adha. "Dalam pertengkaran itu, korban diduga menampar muka istri salah seorang pelaku pengeroyokan sehingga menimbulkan dendam, walaupun masalah itu sudah diselesaikan secara baik oleh majikan mereka," jelasnya. (*)