Taliban Bunuh Tujuh Sandera di Afghanistan
24 Desember 2007 05:00 WIB
Ghazni, Afghanistan (ANTARA News) - Taliban Afghanistan menembak mati tujuh orang, termasuk dua supir truk untuk sebuah perusahaan keamanan Barat, yang diculik dalam sepekan ini, kata polisi dan seorang jurubicara gerilyawan, Minggu (23/12).
Ketujuh orang itu -- tiga polisi, dua prajurit dan dua supir truk -- dibunuh di provinsi Ghazni, Afghanistan tengah, pada Sabtu malam, kata mereka.
Seorang jurubicara Taliban, Zabihullah Mujahed, mengatakan, orang-orang itu ditembak mati setelah berusaha melarikan diri "dari penjara kami".
Kepala kepolisian provinsi tersebut Khan Mohammad Mujahed mengatakan kepada AFP, mayat orang-orang itu telah ditemukan, dan polisi mencari yang lain.
"Kami mengetahui bahwa mereka telah dibunuh," kata polisi tersebut.
Ketujuh orang itu diculik pada 17 dan 18 Desember di jalan raya antara Kabul dan kota Kandahar, Afghanistan selatan, katanya.
Dalam penyanderaan terbesar, Taliban menculik 23 warga Korea Selatan pada Juli di jalan dan provinsi yang sama.
Mereka membunuh dua dari kelompok pekerja bantuan Kristen itu sebelum membebaskan sandera-sandera yang lain, yang sebagian besar dibebaskan setelah perundingan rahasia dengan pemerintah Korea Selatan.
Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.
Peningkatan jumlah korban akibat kekerasan yang dilakukan Taliban di Afghanistan telah membuat sejumlah negara berencana melakukan pengurangan atau penarikan pasukan yang tergabung dalam Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO yang saat ini mencakup 37.000 prajurit dari 37 negara.
Selain ISAF, juga ada ribuan prajurit koalisi pimpinan AS yang memerangi Taliban dan sekutunya di Afghanistan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007
Tags: