Jambi (ANTARA) - Kompleks Candi Muara Jambi menjadi pusat kegiatan perayaan Hari Raya Waisak 2563 BE/2019 di Provinsi Jambi yang dihadiri ribuan umat Buddha di daerah itu, Minggu.

Kegiatan yang digelar sejak pagi tersebut berlangsung di pelataran Candi Gumpung yang merupakan salah satu candi terbesar di kompleks candi terluas di Asia Tenggara tersebut. Umat Buddha Jambi cukup khidmat mengikuti perayaan yang digelar di bawah dua blok tenda yang dibuat dalam ukuran besar.

Altar candi dengan areal paling luas dibanding yang lainnya di kompleks Candi Muara Jambi tersebut ditata untuk menjadi kegiatan puncak perayaan dengan latar belakang Candi Gumpung.

Kegiatan itu dihadiri oleh puluhan biksu termasuk juga biksu dari Thailand dan China. Mereka juga hadir dan mengikuti sejumlah prosesi menjelang Hari Raya Waisak yang digelar sejak beberapa hari sebelumnya.

Hadir pula pada kesempatan itu Bupati Muaro Jambi Hj Masnah Busyro, Wali Kota Jambi H Syarif Fasha, Assisten II Pemprov Jambi H Agus Sunaryo dan Kepala Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi Iskandar.

Kegiatan itu merupakan puncak perayaan Hari Raya Waisak di daerah itu, yang kebetulan memiliki kompleks candi yang pada masa jayanya merupakan pusat pendidikan dan penyebaran ajaran Buddha.

Kegiatan diawali dengan prosesi percikan Air Suci yang dipandu oleh bisku yang memimpin prosesi puncak Waisak 2019 itu.

Sebelumnya, prosesi pengambilan air suci tersebut dilakukan dari sumber mata air di Danau Gunung Tujuh di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi yang dilakukan beberapa hari sebelumnya.

Sementara itu pengambilan api abadi dilakukan dari Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi sehari sebelumnya. Lokasi itu menjadi lokasi pengambilan api abadi perayaan Waisak di Candi Muara Jambi pada setiap tahunnya.

Sementara itu Biksu Sharma dalam sambutannya menyebutkan, perayaan Hari Raya Waisak 2019 ini menjadi momentum untuk meningkatkan persaudaraan dan toleransi, mencintai tanah air dan memperkuat persatuan dan kesatuan.

Sementara itu Bupati Muaro Jambi Hj Masnah Busyro menyampaikan selamat merayakan Hari Raya Waisak 2019 bagi umat Buddha Jambi yang merayakannya.

Pada kesempatan itu, bupati menyatakan kebanggaannya karena daerah itu dengan Candi Muara Jambi-nya menjadi daerah yang mewarisi budaya dunia.

Bupati perempuan pertama di Provinsi Jambi tersebut mengimbau seluruh umat beragama di daerah itu untuk saling menjaga kerukunan dan memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.

"Melalui momen Hari Raya Waisak 2019 ini, hendaknya menjadi momentum untuk meningkatkan kerukunan dan toleransi beragama. Selain itu memupuk persatuan dan kesatuan dalam keberagaman sehingga menjadi sebuah harmoni yang indah," kata Bupati Masnah.

Selain itu Wali Kota Jambi H Syarif Fasha juga menyampaikan ucapan selamat merayakan Hari Raya Waisak kepada umat yang merayakannya.

Pada kesempatan itu Fasha yang kembali menjabat sebagai Wali Kota Jambi untuk periode keduanya itu menyampaikan pengalamannya berdialog dan berdiskusi tentang peran Candi Muara Jambi di masa lalu dengan sejumlah warga dan tokoh yang ditemuinya di Thailand, Kamboja dan di Nepal.

Wali Kota Fasha berpesan kepada umat beragama di Provinsi itu untuk ikut berperan menjaga suasana Jambi tetap aman, kondusif dan harmoni, termasuk menjelang penetapan hasil pemilihan umum 2019, 22 Mei mendatang.

"Jambi dikenal keberagamannya yang terjaga, untuk itu mari kita jaga semua Jambi agar tetap kondusif , aman dan nyaman," kata Syarif Fasha.

Gubernur Jambi H Fachrori Umar juga menyampaikan ucapan selamatnya kepada umat Buddha Jambi yang disampaikan melalui pidato sambutannya yang dibacakan oleh Assisten Setda Pemprov Jambi H Agus Sunaryo.

Baca juga: Pemimpin wihara ajak umat Buddha jaga persatuan pada perayaan Waisak
Baca juga: Pelepasan ikan tandai upacara "Fang Shen" peringati Waisak
Baca juga: Wanita budhis kenakan pakaian khas Sumsel pada perayaan Waisak