Toko oleh-oleh di jalur selatan Jateng bersiap sambut pemudik
19 Mei 2019 15:59 WIB
Pemilik Toko "Janoko" Wadiyongno menunjukkan salah satu makanan khas Banyumas yang disiapkan untuk menyambut pemudik di Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Minggu (19/5/2019). (ANTARA/Sumarwoto)
Banyumas (ANTARA) - Sejumlah toko oleh-oleh khas Banyumas, yang berlokasi di jalur selatan Jawa Tengah,
mulai bersiap menyambut pemudik pada masa Lebaran 2019.
"Kami sudah mulai menyiapkan stok untuk Lebaran meskipun harus ambil sendiri di tempat produsennya. Kalau gak diambil sendiri, mereka enggak mau antar," kata pemilik Toko Oleh-Oleh "Janoko", Wadiyongno (67) di Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Kendati diambil sendiri, dia mengatakan produsen tetap bersedia memberlakukan sistem konsinyasi dengan pembayaran dilakukan pasca-Lebaran.
Menurut dia, oleh-oleh khas Banyumas yang telah dipesan di antaranya lanting, keripik bonggol pisang, dan getuk goreng.
"Besok tanggal 25 Mei, isinya (toko) penuh dan pemudik diperkirakan mulai ramai atau banyak yang melintas pada tanggal 30 Mei 2019. Khusus untuk getuk goreng, saya sudah pesan stok getuknya sebanyak 2 ton untuk kebutuhan selama lebaran, menggorengnya di sini," kata pria yang biasa disapa Pak PY itu.
Ia memperkirakan pemudik yang melintas di jalur selatan Jateng pada arus mudik dan balik Lebaran 2019 lebih banyak jika dibandingkan Lebaran 2018 karena saat sekarang, hujan mulai berkurang seiring dengan datangnya masa transisi dari musim hujan menuju kemarau.
Dengan demikian, kata dia, pemudik yang singgah dan membeli oleh-oleh di tokonya makin meningkat.
Selain toko oleh-oleh, pemilik warung di sepanjang jalur selatan Jateng yang masuk wilayah Kabupaten Banyumas maupun Cilacap pun mulai berbenah untuk menyambut pemudik, salah satunya warung kopi milik Tito (25), warga Kebasen, Kabupaten Banyumas.
"Saya baru memperbaiki warung ini. Tahun kemarin, saya buka di sebelah sana, lumayan ramai," kata dia yang membangun warung di sebelah selatan Jalan Raya Sampang-Buntu yang masuk wilayah Kabupaten Cilacap.
Menurut dia, perbaikan warung tersebut diperkirakan akan selesai pascalebaran sehingga bisa melayani pemudik yang hendak balik ke Jakarta atau Bandung.
"Kalau warung milik ibu saya bisa melayani pemudik pada masa arus mudik karena posisinya sebelah utara jalan ini yang masuk wilayah Banyumas," katanya.
Dari pantauan Antara di sepanjang jalur selatan Jateng khususnya ruas Wangon, Kabupaten Banyumas, hingga perbatasan Banyumas dan Kabupaten Kebumen, warung tiban mulai bermunculan di ruas jalan nasional tersebut menjelang masa arus mudik Lebaran 2019.
Baca juga: Jalur alternatif pesisir pantai selatan Jawa dari Cilacap lebih nyaman
mulai bersiap menyambut pemudik pada masa Lebaran 2019.
"Kami sudah mulai menyiapkan stok untuk Lebaran meskipun harus ambil sendiri di tempat produsennya. Kalau gak diambil sendiri, mereka enggak mau antar," kata pemilik Toko Oleh-Oleh "Janoko", Wadiyongno (67) di Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Kendati diambil sendiri, dia mengatakan produsen tetap bersedia memberlakukan sistem konsinyasi dengan pembayaran dilakukan pasca-Lebaran.
Menurut dia, oleh-oleh khas Banyumas yang telah dipesan di antaranya lanting, keripik bonggol pisang, dan getuk goreng.
"Besok tanggal 25 Mei, isinya (toko) penuh dan pemudik diperkirakan mulai ramai atau banyak yang melintas pada tanggal 30 Mei 2019. Khusus untuk getuk goreng, saya sudah pesan stok getuknya sebanyak 2 ton untuk kebutuhan selama lebaran, menggorengnya di sini," kata pria yang biasa disapa Pak PY itu.
Ia memperkirakan pemudik yang melintas di jalur selatan Jateng pada arus mudik dan balik Lebaran 2019 lebih banyak jika dibandingkan Lebaran 2018 karena saat sekarang, hujan mulai berkurang seiring dengan datangnya masa transisi dari musim hujan menuju kemarau.
Dengan demikian, kata dia, pemudik yang singgah dan membeli oleh-oleh di tokonya makin meningkat.
Selain toko oleh-oleh, pemilik warung di sepanjang jalur selatan Jateng yang masuk wilayah Kabupaten Banyumas maupun Cilacap pun mulai berbenah untuk menyambut pemudik, salah satunya warung kopi milik Tito (25), warga Kebasen, Kabupaten Banyumas.
"Saya baru memperbaiki warung ini. Tahun kemarin, saya buka di sebelah sana, lumayan ramai," kata dia yang membangun warung di sebelah selatan Jalan Raya Sampang-Buntu yang masuk wilayah Kabupaten Cilacap.
Menurut dia, perbaikan warung tersebut diperkirakan akan selesai pascalebaran sehingga bisa melayani pemudik yang hendak balik ke Jakarta atau Bandung.
"Kalau warung milik ibu saya bisa melayani pemudik pada masa arus mudik karena posisinya sebelah utara jalan ini yang masuk wilayah Banyumas," katanya.
Dari pantauan Antara di sepanjang jalur selatan Jateng khususnya ruas Wangon, Kabupaten Banyumas, hingga perbatasan Banyumas dan Kabupaten Kebumen, warung tiban mulai bermunculan di ruas jalan nasional tersebut menjelang masa arus mudik Lebaran 2019.
Baca juga: Jalur alternatif pesisir pantai selatan Jawa dari Cilacap lebih nyaman
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: