Cirebon (ANTARA) - Omzet pedagang bawang merah di jalur alternatif Brebes, Jawa Tengah, menuju Cirebon (Jawa Barat) menurun hingga 50 persen sejak ada Tol Trans Jawa.
"Pendapatan saya turun lebih dari 50 persen sejak adanya Tol Trans Jawa, " kata Fitri salah satu pedagang bawang merah dan telor asin di Jalan alternatif Brebes - Cirebon, Minggu.
Fitri menjelaskan omzet jelang Lebaran biasanya mencapai Rp2 juta per hari sebelum adanya Tol Trans Jawa. Namun semenjak lalu lintas kendaraan banyak yang beralih menuju tol itu, ia mengaku per hari hanya bisa mendapatkan maksimal Rp1 juta.
"Satu juta aja sudah bagus, malah kadang tidak ada pembeli sama sekali akhir-akhir ini, soalnya cuma di pinggir, jauh dari tol," keluhnya.
Di tempatnya bawang merah dijual Rp25.000 per kilogram dan bawang goreng Rp30.000 per toples. Sedangkan telur asin biasa Rp3.500 per butir dan untuk telur asin bakar Rp4.000 per butir.
Ia mengaku harus menjual lagi aneka minuman untuk mendapatkan tambahan. Minuman yang ia jual adalah kopi saset dan es minuman serbuk.
Pembeli paling banyak biasanya dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah ketika arus mudik mulai. Pembeli kadang memborong bawang hingga puluhan kilogram sekitar 2-3 tahun lalu. Namun, lanjut dia, kini minat orang melintasi jalan alternatif atau non-tol di Brebes menurun dan beralih ke dalam tol.
Berdasarkan pengamatan Antara harga yang ditawarkan di luar tol lebih murah antara Rp5.000 sampai Rp10.000 untuk bawang. Bawang goreng dalam toples di salah satu rest area misalnya dijual Rp40.000 per toples atau selisih Ro10.000 dibandingkan yang ditawarkan di jalan luar tol.
Omzet pedagang bawang anjlok 50 persen di jalan alternatif Brebes
19 Mei 2019 14:59 WIB
Telur asin di gerai yang disajikan di dalam "rest area" Tol Trans Jawa (ANTARA/Afut syafril)
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: