Jakarta (ANTARA) - Galeri Indonesia Kaya bersama Teater Suara Inspirasi Muda (Teater SIM) dan Yajugaya Divisi Kesenian mempersembahkan pertunjukan teater minikata, dengan sedikit dialog, bertajuk KBHGN.

"Walaupun tidak menggunakan banyak dialog, kolaborasi antara Teater SIM dengan Yajugaya menghasilkan sebuah pertunjukan yang tidak hanya menghibur, namun juga mampu menyampaikan kekuatan makna kata dan pesan yang tersirat kepada para penikmat seni di Auditorium Galeri Indonesia Kaya," ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, dalam siaran pers, Minggu.

Dia berharap pertunjukan ini menjadi sebuah sajian yang menginspirasi para seniman muda dalam menciptakan pertunjukan seni yang berkualitas.

Selama kurang lebih enam puluh menit, pertunjukan KBHGN yang disutradarai oleh Arsi Ramadhan, menceritakan tentang masa depan, di mana ketika mata tidak lagi bertemu mata, kepedulian akan sesama menjadi hal langka.

Dipaparkan melalui monolog, dialog, dan kepingan sketsa cerita, pertunjukan KBHGN dimeriahkan oleh pemain yang berasal dari berbagai bidang seperti pekerja kantoran, pekerja lepas, mahasiswa, dan pelajar yang rindu dengan panggung.

"Pertunjukan KBHGN ini terinspirasi dari kemajuan teknologi yang tidak selalu sinergis dengan kemajuan penggunanya. Lahirnya beragam teknologi yang kian pesat, membuat banyak generasi muda yang tertidur dan kurang peka dengan apa yang terjadi di sekitarnya," ujar Randhy Prasetya, perwakilan dari Yajugaya dan penulis naskah KBHGN.

"Semoga pertunjukan KBHGN bisa membangunkan para generasi muda dari tidurnya sehingga kemajuan teknologi dan para penggunanya dapat maju dengan bersinergis," tuturnya.

Teater SIM didirikan 17 Agustus 1993 di Jakarta oleh Manahan Hutauruk dan Zainal Zen.

Masuk mekanisme Festival Teater Jakarta pada tahun 1994, Teater SIM kemudian lulus dan meraih predikat senior oleh Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2002. Dengan demikian kelompok ini meraih hak berpentas secara berkala di Taman Ismail Marzuki.

Sejak itu setiap tahunnya mereka selalu memproduksi pentas teater sampai sekarang dan telah meraih penghargaan berbagai festival di Jakarta.

Yajugaya Divisi Kesenian adalah kelompok yang terjadi ibarat cinta, tanpa peran kesengajaan. Lingkaran berisikan persona berbeda-beda namun satu angguk dalam penyampaian informasi secara "ya juga ya" kepada audiens.

Baca juga: Para Pensiunan: 2049, lakon horor tentang koruptor dari Teater Gandrik